kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kumpulkan AUM terbanyak di November, Batavia Prosperindo targetkan AUM 2020 naik 15%


Selasa, 10 Desember 2019 / 21:32 WIB
Kumpulkan AUM terbanyak di November, Batavia Prosperindo targetkan AUM 2020 naik 15%
ILUSTRASI. Deretan poster produk reksadana dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) di Jakarta (18/8). KONTAN/Daniel Prabowo/11/08/2009


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses menempati posisi teratas sebagai Manajer Investasi (MI) penghimpun dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana terbanyak di November 2019, Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) sebut reksadana saham jadi primadona.

Prediksinya, tren kenaikan kali ini akan berlanjut hingga akhir tahun dan membawa dana kelolaan BPAM menyentuh level Rp 49 triliun hingga akhir 2019. 

Baca Juga: Dana kelolaan Schroders turun, ini penyebabnya

Asal tahu saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan industri reksadana di November turun 1,60% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 544,42 triliun. Menariknya, posisi MI teratas juga berubah dari sebelumnya ditempati Mandiri Manajemen Investasi (MMI) di Oktober 2019, kini justru ditempati BPAM.

Per November 2019, BPAM berhasil membukukan dana kelolaan atau AUM terbesar yakni Rp 45,85 triliun naik dari capaian bulan sebelumnya yang hanya Rp 44,25 triliun. Sebaliknya MMI justru mencatatkan penurunan AUM dari capaian Oktober Rp 44,51 triliun menjadi Rp 43,78 triliun per November 2019. 

Di urutan ketiga ada Bahana TCW Investment Management yang mencatatkan AUM Rp 42,21 triliun, diikuti Schroder Investment Management Indonesia dengan kelolaan dana mencapai Rp 40,13 triliun. Sedangkan di posisi kelima ada Manulife Aset Manajemen Indonesia yang membukukan AUM per November sebesar Rp 30,74 triliun. 

Baca Juga: Asing catatkan net buy Rp 41,73 triliun sejak awal 2019, OJK: Pasar masih terjaga

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Yulius Manto menjelaskan, melonjaknya AUM sebanyak Rp 1,6 triliun atau sekitar 3,62% didukung oleh kenaikan AUM untuk produk reksadana saham. Seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebanyak 3,5% di November 2019, justru membuat investor BPAM berpikir bahwa kondisi tersebut sebagai peluang untuk masuk ke reksadana saham. 

"Investor BPAM melihat ini sebagai peluang untuk menambah porsi reksadana saham mereka, dikarenakan valuasi yang sudah menarik," jelas Yulius kepada Kontan.co.id, Selasa (10/12).




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×