Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 0,01% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin (9/12). Meski begitu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi pasar modal masih terjaga.
"Di tengah dinamika perekonomian global dandomestik, beberapa indeks masih menunjukkan perkembangan yang terjaga meskipun IHSG masih terus bergerak fluktuatif," ujar Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen dalam acara Seminar Economic Outlook 2020 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/12).
Berdasarkan data OJK, indikator tersebut terlihat dari investor asing yang masih mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 41,73 triliun (ytd). Selain itu, laporan kinerja emiten hingga kuartal III-2019 masih membukukan laba meskipun secara tahunan pendapatan dan laba melambat.
Baca Juga: Dua pekan asing catatkan net buy, ini rekomendasi analis
Perkembangan emiten baru hingga saat ini juga sudah mencapai 52, di mana 50 di antaranya merupakan emiten baru saham dan sisanya emiten obligasi. Adapun jumlah emisi mencapai Rp 160 triliun atau meningkat 0,07% secara tahunan (yoy).
"Sementara itu, bila dibandingkan dengan pasar saham, pasar obligasi mencatatkan lebih baik," ujar Hoesen.
Di tahun 2019, rata-rata yield obligasi turun 97 basis poin (bps). Transaksi investor asing mencatatkan net buy lebih dari Rp 174 triliun.
Sedangkan industri reksadana, jelas Hoesen, menunjukkan kinerja menggembirakan. Nilai Aset Bersih (NAB) hingga 5 Desember naik 9% atau senilai Rp 550 triliun.
Baca Juga: Asing mulai catatkan beli bersih, begini penyebabnya menurut analis
Dari sisi jumlah investor, single identification number (SID) saham dalam lima tahun terakhir tumbuh lebih dari 200% atau sebanyak 1,94 juta investor. SID reksadana meningkat lebih dari 400% menjadi setara 8,6 juta sedangkan SID SBN tumbuh 180% atau setara 304.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News