kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kudeta Turki mereda, harga minyak WTI koreksi


Senin, 18 Juli 2016 / 20:47 WIB
Kudeta Turki mereda, harga minyak WTI koreksi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Koreksi harga komoditas juga melanda harga minyak mentah WTI. Walau peluang kenaikan masih tetap terbuka.

Mengutip Bloomberg, Senin (18/7) pukul 18.36 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2016 di New York Mercantile Exchange merosot 0,91% di level US$ 45,53 per barel dibanding hari sebelumnya.

Saat ini tekanan datang dari kembali menguatnya USD pasca data ekonomi yang positif di akhir pekan lalu. Namun juga terjadi ketidakpastian di pasar global menyangkut Turki.

Seperti yang diketahui Turki merupakan salah satu pintu gerbang penyebaran minyak mentah yang penting di pasar global. Ketidakpastian yang terjadi sebenarnya bisa mengangkat harga minyak mentah, hanya saja saat ini terjadi tarik menarik sentimen.

Ditambah aksi teknikal yang memanfaatkan kenaikan harga beberapa hari terakhir. Menimbulkan koreksi akibat pergerakan profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar.

Akhir pekan lalu terjadi kudeta di Turki menimbulkan kekhawatiran terganggunya distribusi pasokan minyak mentah di Turki. Padahal Turki merupakan penghubung distribusi minyak dari Rusia dan Irak ke wilayah Laut Mediterania.

“Ada ketidakpastian kondisi yang biasanya membuat pasar menjadi penuh kekhawatiran dan akibatnya harga bisa bergerak tidak pasti,” kata Ric Spooner, Chief market Analyst CMC Markets, seperti dikutip dari Bloomberg.

Turkish Straits termasuk Bosphorus dan Dardanelles merupakan titik pengiriman minyak yang penting secara global. Terjadi pengiriman bongkar muat minyak sebesar 2,9 juta barel setiap harinya sejak 2013.

Akibat kudeta tersebut tidak ada kargo minyak yang berlabuh terutama setelah diberlakukan larangan bagi tanker minyak besar untuk merapat dan berlayar di sekitar Boshporus untuk alasan keamanan.

Kemampuan Turki untuk meredam kudeta membuat harga kembali terkoreksi sesaat. “Namun meski kudeta sudah berakhir pasar masih cemas dengan apa yang terjadi setelah ini. Jadi secara tren harga minyak masih akan bergerak positif dan berpotensi rally lagi,” papar Angus Nicholson, Market Analyst IG Ltd di Melbourne, seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×