Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) belum mampu mencetak laba di kuartal I-2015. Di kuartal pertama tahun ini ISAT masih membukukan rugi bersih Rp 455,5 miliar. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya ISAT mengantongi laba bersih Rp 796,8 miliar.
Dari laporan keuangan yang dirilis perseroan, Senin malam (25/5), ISAT membukukan pendapatan Rp 6,1 triliun atau tumbuh 6% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 5,77 triliun.
Kontribusi terbesar berasal dari pendapatan seluler yang tumbuh 6,5% yoy menjadi Rp 4,9 triliun. Selanjutnya pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp 899,7 miliar, sedangkan pendapatan telekomunikasi tetap tumbuh 11,6% yoy menjadi Rp 290,4 miliar.
Meski pendapatan naik, beban pendapatan ISAT juga mengalami kenaikan 11,6% yoy menjadi Rp 5,6 triliun dari sebelumnya Rp 4,8 triliun. Hal ini membuat laba usaha perseroan turun 49% yoy menjadi Rp 501,8 miliar dari sebelumnya Rp 983,5 miliar.
Di samping itu, ISAT masih menanggung rugi selisih kurs sebesar Rp 688,4 miliar dibanding periode sama tahun lalu dimana perseroan mengantongi laba selisih kurs Rp 880,1 miliar. Beban pendanaan ISAT juga naik menjadi Rp 630 miliar dari sebelumnya Rp 621,6 miliar.
Per kuartal I-2015, total aset ISAT tercatat Rp 52,8 triliun, turun dari sebelumnya Rp 53,3 triliun. Kas dan setara kas perseroan cenderung flat di angka Rp 3,4 triliun.
Total liabilitas ISAT mendatar di angka Rp 38,9 triliun. Perseroan memiliki utang jangka pendek Rp 849,7 miliar. Sedangkan total ekuitasnya turun menjadi Rp 13,9 triliun dari sebelumnya Rp 14,3 triliun.
Dengan demikian, ISAT mencatat rugi per saham dasar Rp 83,84 dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencetak laba per saham dasar Rp 146,6.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News