kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Simak ulasan analis soal rencana obligasi ISAT


Minggu, 17 Mei 2015 / 21:16 WIB
Simak ulasan analis soal rencana obligasi ISAT
ILUSTRASI. Total pendapatan premi di industri asuransi jiwa capai Rp 132,04 triliun hingga kuartal III-2023


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total nilai mencapai Rp 2,7 triliun. ISAT akan menggunakan 75,6% hasil penerbitan obligasi untuk pembayaran kembali alias refinancing sebagian utang, termasuk utang guaranteed notes (GN) US dollar dengan nilai emisi sebesar US$ 650 juta. Kemudian sebesar 24,44% dana obligasi akan digunakan untuk membeli Base Station Subsystem (BSS).

Sementara dana yang diperoleh dari penawaran sukuk ijarah akan digunakan untuk pembayaran Biaya Hak Penggunaan spektrum frekuensi radio kepada pemerintah. Obligasi ISAT menawarkan kupon sebesar 8,55% - 10,4%.

Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto mengatakan, langkah ISAT menerbitkan obligasi lebih baik dibandingkan mencari pinjaman bank. Pasalnya, besarnya bunga bank rata- rata di atas 10% dari nilai pinjaman. "Obligasi dengan rupiah lebih baik, apalagi untuk refinancing pinjaman dalam bentuk dollar AS," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (17/5).

Menurut David, kupon obligasi ISAT tergolong murah untuk obligasi dengan mata uang rupiah. Namun, dengan penerbitan obligasi baru, jumlah utang ISAT tidak berkurang signifikan. Apalagi, obligasi tersebut hanya digunakan untuk pembayaran sebagian utang saja.

Dengan beban utang yang tinggi, David memperkirakan ISAT tahun ini belum bisa mengantongi laba. Pasalnya, pendapatan ISAT masih sulit meningkat secara signifikan. "Belum ada proyek yang bisa meningkatkan pendapatan," imbuhnya.

Saat ini ISAT sebenarnya sedang menggenjot program modernisasi jaringan di 23 kota seluruh Indonesia. Program ini memungkinkan pelanggan ISAT mendapat jaringan dengan kualitas lebih baik. Perseroan berharap program ini tidak hanya meningkatkan kualitas jaringan bagi pelanggan, namun juga meningkatkan jumlah pelanggan.

Meski berdampak positif bagi kelanjutan usaha ISAT ke depan, David menilai program ini tidak bisa dirasakan hasilnya secara langsung. David merekomendasikan hold saham ISAT dengan target harga Rp 4.000 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (15/5) harga saham ISAT turun 3,23% ke level Rp 3.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×