Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
Tahun ini, INCO hanya menargetkan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 90 juta hingga US$ 100 juta. Nilai belanja modal ini lebih rendah dari realisasi belanja modal tahun lalu yang sebesar US$ 106,4 juta. Belanja itu juga hanya difokuskan untuk produksi perseroan.
Hingga Kuartal I 2016, INCO membukukan pendapatan sebesar US$ 108,7 juta turun 38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Harga nikel di awal tahun 2016 yang menurun membuat harga realisasi rata-rata INCO jatuh, sehingga menggerus pendapatan perseroan.
Hal ini membuat perseroan masih mencetak rugi sebesar US$ 15,4 juta. Padahal pada Kuartal I tahun lalu, INCO masih membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 25,05 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News