Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pendapatan Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 33% pada kuartal I menjadi Rp 1,171 triliun dari Rp 882 miliar untuk periode yang sama tahun 2011. Sementara laba bersih perusahaan properti ini naik tajam 51% menjadi Rp 205 miliar dari laba sebelumnya Rp 136 miliar.
Dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (29/5) disebutkan, divisi usaha LPKR memberikan kinerja memuaskan dan selama kuartal I. Pendapatan divisi usaha Hospitals naik 40% menjadi Rp 402 miliar.
Kenaikan pendapatan dari rumah sakit sejalan dengan meningkatnya rata-rata pendapatan pasien rawat jalan dan rawat inap. Selain itu juga ada kenaikan kontribusi pendapatan dari rumah sakit baru yang telah dibuka di Jambi, Balikpapan dan MRCCC.
Pendapatan divisi usaha residential naik 33% menjadi Rp 547 miliar dari Rp 411 miliar. Sementara pendapatan Lippo Cikarang township mencatat pertumbuhan gemilang sebesar 110% menjadi Rp 225 miliar.
Demikian pula pendapatan dari Large Scale Integrated Developments naik 47% menjadi Rp 203 miliar. Sementara kenaikan pendapatan Kemang Village dan The St. Moritz sejalan dengan progres pembangunan kondominium.
Pendapatan dari divisi Commercial yang terdiri dari Retail Malls & Hotels, tumbuh 19% menjadi Rp 114 miliar dibandingkan tahun lalu.
Sekalipun memberikan kontribusi yang relatif kecil, unit usaha Asset Management tumbuh 23% menjadi Rp 108 miliar. Pendapatannya naik dari kenaikan fee yang diperoleh dari kenaikan Assets Under Management (AUM) dari dua REIT yang disponsori oleh LPKR.
Pendapatan recurring LPKR meningkat dan memberikan kontribusi 53% dari total pendapatan Perseroan di kuartal I tahun ini. “Pembangunan rumah sakit terus berlanjut. Siloam Hospitals telah mengoperasikan 8 rumah sakit dan 12 rumah sakit lagi dalam tahap konstruksi, kami targetkan 5 rumah sakit baru tahun ini," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya.
Selain itu, Ketut gembira dengan obligasi baru yang dikeluarkan LPKR senilai US$150 juta yang bisa diterima pasar dengan baik. “Hal ini mengokohkan nama LPKR dengan kemampuan menarik investor internasional yang berkualitas dengan basis yang luas," lanjut Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News