Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya tbk (WSKT) optimis bisa meraih kinerja yang lebih positif tahun ini dibanding dengan tahun sebelumnya. Kuartal I 2016, perseroan telah membukukan laba bersih konsolidasi sekitar Rp 130 miliar dan pendapatannya diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.
Muhammad Choliq, Direktur Utama WSKT mengatakan pencapaian kinerja kuartal I tersebut sesuai dengan target perseroan. "Laba bersihnya sekitar Rp 130 miliar. Itu sudah sesuai dengan target awal kita," katanya, Rabu (20/4).
Pencapaian kinerja WSKT tersebut melesat cukup tajam jika dibandingkan dengan periode yang hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 11,96 miliar. Sementara pendapatannya melonjak tiga kali lipat dari Rp 1,03 triliun di tiga bulan pertama tahun lalu.
Tahun ini, WSKT membidik pendapatan Rp 30 triliun dan laba bersih Rp 2 triliun. Dengan begitu pencapaian laba bersih kuartal I tersebut telah mencapai 6,5% dari target dan realisasi pendapatan mencapai Rp 11,6%.
Optimisme WSKT di tahun ini seiring dengan banyaknya proyek-proyek infrastruktur yang berhasil dikuasai perseroan seperti jalan tol dan proyek Light Rapid Transit (LRT) Palembang. Tahun ini, perseroan membidik kontrak baru hingga Rp 63 triliun.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, WSKT telah mengantongi lebih dari Rp 8 triliun kontrak baru atau sekitar 12,6% dari target. Sebesar 60% disumbang dari kontrak pengerjaan dari ruas-ruas tol yang telah dikuasai perseroan. Lalu, 20% berasal dari proyek pemerintah, 10% dari proyek swasta dan 10% sisanya diperoleh dari proyek BUMN.
Choliq bilang, selain bisnis tol, bisnis beton pracetak juga akan terus menyumbang kontribusi besar ke pendapatan perseroan tahun ini. Pasalnya, anak usahanya yang mengelola bisnis tersebut yakni PT Waskita Beton Precast (WBP) memiliki potensi pasar yang sangat besar dari proyek yang dimiliki perseroan.
Menurutnya potensi market WBP dari proyek WSKT mencapai Rp 20 triliun dalam tiga tahun ke depan. Sementara untuk tahun ini WBP ditargetkan bisa menyumbang penjualan sekitar Rp 4,6 triliun -Rp 4,8 triliun.
Besarnya potensi pangsa pasar WBP membuat perseroan ingin secepatnya memperkuat permodalan anak usahanya tersebut lewat penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). WBP ditargetkan listing di bursa Agustus tahun ini dengan melepas maksimal 40% sahamnya ke publik dengan target perolehan dana Rp 3,5 triliun -Rp 4 Triliun.
Choliq mengungkapkan, saat ini persiapan IPO tersebut sudah dalam proses penunjukan lembaga penunjang termasuk underwriter dan yang lainnya. Untuk aksi korporasi tersebut, perseroan akan menggunakan buku kuartal I 2016. " Kita pakai buku April 2016 yang sudah diaudit. Selesai audit kira2-kira Mei dan proses nya Agustus atau paling lambat September," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News