Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tahun ini banyak melakukan perbaikan untuk menjalankan fungsi dan perannya dengan baik sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan Sel Regulatoey Organization (SRO). KSEI melakukan pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia untuk memberikan kenyamanan bagi investor.
Margeret M Tang, Direktur Utama KSEI mengatakan bahwa perbaikan ini selain untuk meberikan kenyamana pada investor, juga dapat menarik calon investor baru. Harapannya, perbaikan tersebut akan menarik minat masyarakat berinvestasi dan memberikan dampak yang cukup baik terhadap pasar modal.
"Tahun ini banyak pengembangan yang sedang dan telah KSEI laksanakan. Seluruhnya merupakan wujud dari dukungan KSEI terhadap pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Serta, yang paling penting adalah untuk memberikan kenyamanan bagi investor, karena ini dapat menarik calon investor baru," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (23/12).
Perlu diketahui, pada pertengahan tahun ini, KSEI berhasil menyelesaikan salah satu pengembangan infrastruktur berupa fasilitas penyelesaian transaksi dana pasar modal melalui Bank Indonesia. Hal ini membuat pemindahbukuan dana dapat dilakukan di Bank Pembayaran dan Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS) Bank Indonesia.
"Fasilitas ini memungkinkan pemegang rekening KSEI untuk melakukan penyelesaian dana secara lebih mudah dan cepat, karena menggunakan sistem bank sentral yang lebih terpusat," lanjutnya.
Saat ini, untuk tahap pertama, Bank Kustodian wajib melakukan penyelesaian dana menggunakan sistem BI-RTGS untuk semua transaksi yang menggunakan mata uang rupiah. Dengan kemduahan melakukan transaksi pasar modal ini, KSEI akan menambah jumlaj Bank Administrator RDN menjadi 9 bank, dari sebelumnya hanya 6 bank, dengan 2 diantanya ada bank syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News