kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Krisis dan stimulus bikin harga emas makin melambung


Selasa, 28 Juli 2020 / 19:36 WIB
Krisis dan stimulus bikin harga emas makin melambung
ILUSTRASI. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.955 per ons troi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Meski harga emas terus melambung, Ibrahim mengatakan hal ini tidak mengindikasikan perekonomian semakin hancur. Walaupun, memang akibat pandemi Korea Selatan dan Singapura sudah mengalami resesi.

"Resesi Korea Selatan dan Singapura tidak serta merta menandakan ekonomi global buruk begitupun ketika di saat bersamaan harga emas terus naik bukan berarti krisis ekonomi semakin parah," kata Ibrahim.

Senada,  Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan kenaikan harga emas tidak mengindikasikan krisis ekonomi yang semakin parah karena emas tidak sendiri dalam memasuki tren kenaikan harga.

Baca Juga: Harga emas mulai melandai ke US$ 1.935 per ons troi

Wahyu mengamati saat ini terjadi reflationary trade atawa investor cenderung mengejar aset yang berhubungan dengan pertumbuhan dan inflasi, seperti saham dan komoditas terutama emas. "Krisis bisa memicu stimulus, dengan terbukanya stimulus, emas masih sangat potensial untuk lanjut menguat," kata Wahyu.

Jika perkembangan vaksin membawa kabar positif Ibrahim memproyeksikan harga emas bisa menurun kembali ke US$ 1.800. Begitu pun kalau ekonomi Korea Selatan dan Singapura pulih dari resesi.

Harga emas juga berpotensi terkoreksi oleh aksi profit taking dan bila hasil statement FOMC di pekan ini tidak sesuai dengan harapan pelaku pasar. "The Fed dan stimulus AS jadi penentu, jika The Fed bersikap dovish seperti pelaku pasar yang mengharapkan dolar AS melemah maka harga emas bisa lanjut naik," kata Faisyal.

Namun, bila yang terjadi sebaliknya dan kondisi geopolitik memanas, Faisyal memproyeksikan harga emas bisa menurun karena pelaku pasar cenderung memilih dollar AS ketika hubungan AS dan China memanas.

Baca Juga: Akhirnya, harga emas Antam tembus level 1 juta per gram

Rentang harga emas global untuk sepekan depan di US$ 1.880 per ons troi-US$ 2.000 per ons troi. Sementara, rentang harga emas Antam di Rp 1.000.000 per gram-Rp 1.050.000 per gram.

Bagi investor yang memiliki emas Antam, Faisyal menyarankan untuk merealisasikan keuntungannya karena investor global sudah melakukan aksi jual saat harga emas rally.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×