Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan pasokan minyak mentah AS yang diluar dugaan jadi penyebab tergoresnya pergerakan harga minyak WTI di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/12) pukul 17.46 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,32% di level US$ 52,32 per barel dibanding hari sebelumnya.
Dari laporan Energy Information Administration (EIA) tercatat stok minyak mingguan AS naik 2,3 juta barel dibanding pekan lalu. Padahal sebelumnya analis menduga akan terjadi penurunan stok setidaknya 2,5 juta barel.
“Memang saat ini pelaku pasar akan fokus pada pasokan dan permintaan di pasar selain juga memperhatikan dua faktor utama yakni bagaimana kelanjutan angka produksi AS dan realisasi pemangkasan produksi OPEC,” kata Chris Weston, Chief Market Strategist IG Ltd seperti dikutip dari Bloomberg.
Walau koreksi memang harga minyak WTI bertahan di atas level US$ 50 per barel. Hal ini disebabkan oleh pernyataan Menteri Energi Rusia, Alexander Novak bahwa OPEC dan para produsen lainnya akan tetap berpegang pada komitmennya untuk memangkas produksi tahun depan. Tentunya ini menjaga tren bullish harga di pasar global.
Dukungan lainnya yang bisa mendukung kenaikan harga minyak WTI adalah laporan EIA bahwa stok di Cushing, Oklahoma, pelabuhan pengiriman minyak terbesar yang mengempis 245.000 barel pekan lalu dibanding pekan sebelumnya.
Serta produksi minyak AS pekan ini yang turun sebesar 10.000 barel per hari menjadi 8,79 juta barel. Ini yang lantas mengarahkan dugaan bahwa penurunan harga minyak WTI tidak akan berlanjut panjang dan tetap terjaga dalam rentang sempit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News