Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Naiknya konsumsi crude palm oil (CPO) domestik dan ekspor dari Indonesia diperkirakan akan membuat stok CPO Indonesia bulan Juni menipis. Kenaikan konsumsi CPO terjadi karena adanya perayaan bulan Ramadan dan Lebaran yang jatuh di bulan Juli dan Agustus.
"Konsumsi domestik naik," kata Derom Bangun, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia. Bulan Mei lalu, stok minyak CPO tercatat 2,4 juta ton, namun di bulan Juni, estimasi lima eksekutif perkebunan dan kilang CPO yang dikumpulkan Bloomberg, stok diperkirakan turun menjadi 1,85 juta ton. Walaupun produksi bulanan naik 19% menjadi 2,38 juta ton.
Dari sisi harga, CPO kehilangan harga 27% selama setahun terakhir di bursa Kuala Lumpur. Selama setahun terakhir, pasokan komoditas yang digunakan untuk minyak goreng hingga ke biofuel ini melebihi permintaan.
Sementara itu, cadangan CPO di Malaysia turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir, karena produksinya turun di bulan Juni. Sementara itu, harga CPO di bursa berjangka turun 1,2% menjadi 2.273 ringgit atau sekitar US$ 712 per ton di Bursa Malaysia Derivatives, harga terendah sejak 7 Mei.
Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Minyak Nabati Indonesia (AIMNI) bilang, konsumsi CPO Kuartal II di Indonesia diperkirakan naik 11% dibandingkan kuartal I. Permintaan lokal ikut naik karena naiknya didorong penggunaan CPOP untuk biodiesel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News