kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten pacu produksi saat harga CPO turun


Kamis, 11 Juli 2013 / 08:00 WIB
Emiten pacu produksi saat harga CPO turun
ILUSTRASI. Google Chrome Akhirnya Ganti Icon Baru di Tahun 2022 Ini, Seperti Apa Perbedaanya?


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang melempem, tak membuat emiten perkebunan mengerem penjualan. Sejumlah emiten CPO malah menggeber penjualan untuk mengimbangi harga jual CPO yang menurun.

Ambil contoh, PT BW Plantation Tbk (BWPT) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang mampu mencetak kenaikan volume penjualan CPO cukup signifikan di semester I 2013 lalu.

BWPT, misalnya, berdasarkan laporan kinerja operasional semester I-2013, volume penjualan CPO emiten ini naik 21,97% year on year (yoy) dari 63.084 ton menjadi 76.944 ton. Begitu juga penjualan minyak kernel yang naik 20,83% yoy dari 9.747 ton menjadi 11.777 ton.

Kenaikan penjualan CPO BWPT ditopang oleh peningkatan jumlah produksi yang naik 10,18% yoy menjadi 66.814 ton dari 60.641 ton. Sementara, produksi minyak kernel naik 17,5% menjadi 11.732 ton.

Pun penjualan CPO AALI untuk periode Januari-Mei 2013 naik 20,59% yoy menjadi 641.707 ton dari sebelumnya 532.131 ton. Sedangkan, penjualan minyak kernel pada periode yang sama melonjak 78,36% yoy menjadi 135.941 ton. Sama halnya dengan BWPT, produksi CPO AALI juga meningkat 10,64% yoy menjadi 704.211 ton.

Peningkatan volume penjualan CPO juga dialami emiten anyar sektor perkebunan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Sepanjang Januari-Mei 2013, ANJT mampu mendongkrak penjualan CPO sebanyak 8,41% dari 63.984 ton menjadi 69.368 ton. Hanya saja, pada periode sama, produksi ANJT justru turun 1,38% dari 60.543 ton menjadi 59.710 ton.

Sayangnya, pertumbuhan volume penjualan para emiten itu tak dibarengi dengan peningkatan harga jual CPO dari tahun sebelumnya. Sekretaris Perusahaan BWPT, Kelik Irwantono bilang, rata-rata harga jual CPO BWPT sebetulnya meningkat di  kuartal II-2013 menjadi Rp 6,70 juta per ton dari harga rata-rata kuartal I Rp 6,02 juta per ton.

Namun bila dibandingkan dengan rata-rata harga jual di semester semester I-2012, harga tersebut turun 16,78% dari Rp 7,63 juta per ton menjadi Rp 6,35 juta per ton. Kelik yakin, harga jual CPO akan kembali naik seiring perbaikan ekonomi dunia.

Ia menambahkan, volume produksi BWPT di semester I 2013 meningkat, karena buah kelapa sawit yang dihasilkan naik 50%. Langkah ini memang dilakukan untuk mengimbangi penurunanan harga jual rata-rata CPO dan kernel. "Kami tak bisa mengendalikan harga. Hanya volume produksi yang bisa kami genjot," ujar Kelik.

Analis AAA Sekuritas, Andy Wibowo Gunawan bilang, pertumbuhan permintaan CPO masih akan terjadi dalam jangka panjang. Pasalnya, harga produk substitusi seperti minyak kedelai, biji bunga matahari dan minyak zaitun masih lebih mahal.

Andy memberi contoh, produk  kelapa sawit dan kedelai. Jika satu hektare (ha) kelapa sawit bisa memproduksi 20 ton CPO, hasil yang diperoleh kedelai jauh di bawah 20 ton.

Di semester II ini, Andy  menduga, produksi CPO terus tumbuh, mengacu pada siklus tahunan. "Semester II produksi lebih  baik karena didukung cuaca yang baik," tuturnya.

Sebaliknya, analis Mandiri Sekuritas, Hariyanto Wijaya, dalam risetnya 26 Juni menyebut, bakal terjadi penurunan permintaan CPO, karena ekspektasi peningkatan persediaan di negara maju. Sentimen ini menyebabkan Hariyanto merekomendasikan jual saham-saham emiten CPO.

Hariyanto hanya membanderol saham AALI dengan target harga Rp 15.000 per saham. Padahal, kemarin (10/7), harga saham AALI sudah bertengger di level Rp 17.500. Sedangkan, harga BWPT, ia targetkan sebesar Rp 775. Kemarin, harga BWPT sebesar Rp 750 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×