Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Opsi pembelian kembali (buyback) saham menjadi suatu pilihan yang menarik bagi emiten dengan melihat harga saham yang saat ini cenderung rendah. Namun demikian, beberapa hal perlu diperhatikan oleh emiten terkait dengan aksi korporasi ini.
William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas menilai bahwa konotasi dari buyback saham tersebut merupakan hal yang positif dengan syarat, emiten memiliki arus kas yang cukup kuat.
"Buyback juga otomatis mengurangi jumlah saham yg beredar di publik, sehingga mempengaruhi likuiditas saham," kata William kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/5).
Menurut William, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan emiten untuk melakukan buyback saham. Yang pertama, nilai buku nya sudah murah atau undervalued dengan harga pasar saat ini. Selain itu, ada pula indikator Price Earnings Ratio (PER).
"Bisa juga kalau emiten merasa publik cenderung melepas saham, bisa karena isu negatif yang beredar sehingga emiten memilih buyback untuk mencegah volatilitas yang tinggi" kata William.
William menambahkan bahwa semua emiten bisa melakukan buyback kapan saja bahkan tanpa harus memperhatikan kondisi bursa.
Kuncinya, cuma apakah emiten tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk buyback tanpa mengganggu operasional perusahaan. Otomatis konsistensi arus kas dan laba bersih juga perlu diperhatikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News