kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.054   70,33   1,01%
  • KOMPAS100 1.054   13,86   1,33%
  • LQ45 829   11,75   1,44%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 423   6,45   1,55%
  • IDXHIDIV20 509   7,25   1,44%
  • IDX80 120   1,59   1,34%
  • IDXV30 125   0,66   0,53%
  • IDXQ30 141   1,87   1,34%

Kas gemuk, Adaro belum ingin buyback saham


Minggu, 06 Mei 2018 / 18:41 WIB
Kas gemuk, Adaro belum ingin buyback saham
ILUSTRASI. Logo PT Adaro Energy Tbk


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terus tertekan. Meski demikian, manajemen belum ingin melakukan pembelian kembali saham atawa buyback.

Akhir pekan lalu, Jumat (4/5), saham ADRO ditutup melemah 2,38% ke level Rp 1.640 per saham. Jika diakumulasikan dalam sepekan, penurunan saham ADRO nyaris mencapai 18%. Sedang sejak awal tahun, penurunannya mencapai lebih dari 11%.

Net buy asing saham ADRO sejak awal tahun sebesar Rp 5,3 triliun. Tapi pada saat yang bersamaan, net sell asing atas saham ADRO juga mencapai Rp 5,2 triliun.

Direktur ADRO David Tendian bilang, buyback sempat terpikirkan. Bahkan dalam rapat internal manajemen, sempat muncul pertanyaan mengapa tidak langsung lakukan buyback saja.

Terlebih, ADRO punya banyak cash. Kas dan setara kas ADRO per kuartal I 2018 saja tercatat US$ 1,12 miliar, naik sekitar 1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 1,11 miliar.

"Tapi daripada buyback, mending kami investasikan untuk proyek. Itu malah akan lebih menghasilkan," jelas David saat berbincang dengan awak media akhir pekan lalu, Jumat (4/5).

Bisnis pembangkit listrik (power plant) saat ini memang jadi salah satu fokus ADRO. Power plant Kalsel 2x100 megawat (mw) Unit I bakal melakukan tes penyalaan Juni nanti. Sementara, Unit II -nya bakal dihidupkan tahun depan. Sementara untuk PLTU Batang, tahun 2020 mulai beroperasi.

Sebagian kas ADRO juga akan digunakan untuk menuntaskan akuisisi 80% saham Kestrel, Australia milik Rio Tinto. Financial closing atas transaksi iu bakal dikejar tahun ini.

Seperti diketahui, Akhir Maret lalu kongsi Grup Adaro dan EMR Capital, perusahaan pengelola private equity asal Australia, telah meneken perjanjian untuk mengakuisisi 80% saham Kestrel. Nilai total konsiderasi transaksi tersebut sebesar US$ 2,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×