kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Konflik Iran-Israel Memanas, Begini Proyeksi Pergerakan Mata Uang Komoditas


Selasa, 17 Juni 2025 / 21:27 WIB
Konflik Iran-Israel Memanas, Begini Proyeksi Pergerakan Mata Uang Komoditas
ILUSTRASI. Mayoritas mata uang komoditas terangkat ditengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akibat memanasnya perang antara Iran dan Israel.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mayoritas mata uang komoditas terangkat ditengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akibat memanasnya perang antara Iran dan Israel.  

Mengutip Bloomberg, Selasa (17/6) pukul 17.00 wib, index dolar AS (DXY) bertengger di level 98,06 atau menguat 0,06% pada Selasa (17/6). Meski begitu, angka ini masih terkoreksi 0,57% dalam sepekan.

Sementara pasangan AUD/USD berada di level 0,6536, naik 0,18% dibanding sehari sebelumnya. Pairing ini juga terpantau naik tipis 0,04% dalam sepekan.

Pasangan NZD/USD menguat 0,15% ke 0,6070 secara harian. Dalam sepekan telah menguat tipis 0,01%. Adapun CAD/USD naik 0,04% dalam sehari dan menguat 0,28% dalam sepekan. 

Baca Juga: Prospek Mata Uang Komoditas Tergantung Tarif Dagang & Arah Kebijakan Moneter

Fikri C. Permana, Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas mengatakan, penguatan sejumlah mata uang ini didominasi oleh faktor kenaikan harga komoditas dan sinyal pertumbuhan ekonomi China. Alhasil, pergerakannya kompak mengungguli dolar AS. 

Ia menyebut penguatan mata uang negara adidaya tersebut diperkirakan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Terutama, jelang pertemuan federal open market committee (FOMC) pada pekan ini.

“Saya pikir mungkin akan ada pengumuman penurunan suku bunga,” kira Fikri dalam keterangannya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/6).

Jika hasil FOMC pada 18 Juni 2025 nanti selaras dengan perkiraannya, maka indeks dolar AS kemungkinan akan kembali menyentuh level 96 - 97 basis poin (bps).

Taufan Dimas Hareva, Research and Development ICDX bilang, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) pada paruh kedua 2025 juga yang menjadi sentimen utama pelemahan dolar AS dalam sepekan. 

Baca Juga: Ini Mata Uang dan Komoditas yang Mendapat Angin Pelemahan Dolar AS

Data aktual inflasi CPI AS untuk bulan Mei 2025 meningkat tipis dibawah perkiraan sebesar menjadi 2,4% Rabu (11/6). Adapun data inflasi PPI AS juga menunjukkan tren yang melandai dengan bergerak dibawah perkiraan. 

“Di sisi lain, rilis data ekonomi China seperti retail sales yang melebihi ekspektasi menjadi katalis pendorong bagi mata uang komoditas seperti AUD dan NZD,” ujar Taufan kepada Kontan.co.id, Selasa (17/6).

Menurut Taufan, penguatan tipis pada dolar AS akibat eskalasi konflik di Timur Tengah masih bersifat reaktif dan temporer jika konflik tidak berkembang menjadi perang regional terbuka.

“Tetapi, khusus mata uang CAD memang akan cenderung lebih volatil karena sensitivitas tinggi terhadap harga minyak mentah. Mata uang ini rentan melemah jika harga minyak terlalu volatil akibat konflik,” terang Taufan. 

Sementara AUD dan NZD memiliki ruang untuk stabilisasi atau bahkan penguatan terbatas seiring dengan pemulihan pada sektor konsumsi China dan potensi stimulus lanjutan. Namun, jika konflik di Timur Tengah berujung pada perlambatan global, mata uang berbasis ekspor ini juga akan rentan mengalami koreksi. 

Selanjutnya: OJK Beberkan Tujuan Adanya Aturan Peningkatan Modal Minimum bagi Perasuransian

Menarik Dibaca: Ada Diskon Tiket Kereta 30%, 952.639 Tiket Sudah Terjual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×