kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Kombinasi sentimen eksternal dan internal bakal seret rupiah pada Rabu (14/10)


Selasa, 13 Oktober 2020 / 18:58 WIB
Kombinasi sentimen eksternal dan internal bakal seret rupiah pada Rabu (14/10)
ILUSTRASI. Rupiah melemah hari ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan mendapatkan tekanan dari sentimen dalam negeri untuk perdagangan Rabu (14/10). Khususnya dari aksi unjuk rasa yang menentang Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. 

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana pun menyebut, aksi unjuk rasa yang juga terjadi pada hari ini, turut menjadi katalis negatif bagi pergerakan mata uang Garuda. Tak heran jika akhirnya rupiah ditutup melemah 0,17% ke level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/10). 

Menurut dia, pelaku pasar tidak memperkirakan adanya aksi tersebut. Oleh sebab itu, sentimen tersebut berpeluang menjadi tekanan terhadap rupiah pada perdagangan besok. Belum lagi, sentimen global juga kurang menguntungkan kondisi rupiah saat ini.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,17% ke Rp 14.725 per dolar AS pada hari ini (13/10)

“Bank Sentral China (PBoC) baru saja memangkas Giro Wajib Minimum atawa GWM untuk transaksi forward di pasar valas menjadi 0%. Dampak kebijakan tersebut berujung pada banjirnya likuiditas yuan China, yang pada akhirnya membuat yuan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS),” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Praktis, tertekannya yuan turut menyeret rupiah dan mata uang di Asia. Oleh sebab itu, Fikri menilai, perpaduan sentimen dampak unjuk rasa dan pelemahan yuan akan menekan rupiah pada perdagangan esok. 

Dus, Fikri memperkirakan rupiah akan melemah dan akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.675 - Rp 14.875 per dolar AS dengan volatilitas yang cukup besar.

Selanjutnya: Ini sentimen yang menyeret pelemahan rupiah pada Selasa (13/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×