kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Kisah Bos Cipta Perdana Lancar (PART) Hamim Sukses Berinvestasi di Sektor Otomotif


Jumat, 16 Mei 2025 / 17:17 WIB
Kisah Bos Cipta Perdana Lancar (PART) Hamim Sukses Berinvestasi di Sektor Otomotif
Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) Hamim.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dunia investasi, pilihan tidak selalu terbatas pada pasar modal atau instrumen keuangan. Ada alternatif lain yang lebih dekat dengan perekonomian nyata dan memberikan dampak langsung, yaitu investasi di sektor riil.

Investasi di sektor ini melibatkan penempatan modal pada bisnis atau aset berwujud yang memiliki nilai fisik dan secara langsung berkontribusi pada perekonomian, termasuk berinvestasi di industri otomotif.

Dalam jangka panjang, sektor riil mampu menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan melalui kegiatan produksi dan penjualan barang atau jasa.

Di sisi lain, investasi ini juga memiliki tantangan tersendiri, seperti risiko operasional, perubahan regulasi, hingga ketergantungan pada kondisi pasar lokal dan global.

Baca Juga: Penjualan Cipta Perdana Lancar (PART) Melonjak Usai IPO, Begini Rinciannya

Inilah jalur yang dipilih oleh Hamim, Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART). Perjalanan Hamim berinvestasi di sektor otomotif dimulai dari langkah sederhana.

Ia memulai usahanya dengan menyewa lahan seluas 80 meter persegi di sebuah gedung bekas pabrik aki kering berlisensi Amerika Serikat. Gedung tersebut telah berubah fungsi menjadi area sewaan yang dikavling, dan di sanalah Hamim mulai merintis bisnisnya.

Berbekal semangat untuk dikenal dan dipercaya, Hamim memiliki gagasan untuk menerapkan sistem manajemen mutu bersertifikasi International Organization for Standardization (ISO), meskipun perusahaannya masih kecil dan sederhana.

Bahkan di awal perkembangan bisnisnya,  ia memutuskan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001 sistem manajemen mutu, meskipun pendapatan perusahaan masih di bawah Rp 100 juta.

Bagi Hamim, ISO bukan sekadar dokumen, melainkan nilai jual dan kepercayaan yang menunjukkan komitmen perusahaannya terhadap kualitas.

Baca Juga: Kinerja Cipta Perdana Lancar (PART) Bakal Terkerek Berkat Pertumbuhan Sektor Otomotif

Rupanya, strategi ini berhasil menarik perhatian calon pelanggan. Banyak yang penasaran, bagaimana perusahaan kecil seperti milik Hamim bisa memiliki sertifikasi ISO. Rasa penasaran ini berubah menjadi kepercayaan setelah mereka melihat langsung proses produksi dan manajemen mutu yang diterapkan.

Namun, perjalanan Hamim tidak selalu mulus. Ia menghadapi tantangan dalam hal permodalan untuk mengembangkan usahanya, sementara aset yang dimilikinya terbatas. 

Nah, solusi muncul dari seorang teman yang bersedia menjaminkan tanah miliknya demi mendapatkan pinjaman bank. Berbekal modal awal sebesar Rp 250 juta dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hamim mulai melakukan ekspansi, dari membeli lahan hingga mendatangkan mesin produksi.

Tak berhenti di situ, Hamim terus mengembangkan usahanya. Ketika pelanggan meminta beberapa produk tambahan di komponen otomotif, ia kembali mencari modal tambahan.

Pinjaman dari BRI meningkat menjadi Rp 500 juta, dan selanjutnya ia mulai bekerja sama dengan bank swasta seperti Bank Muamalat untuk memperoleh pinjaman bank yang lebih besar.

"Jadi bisnis saya ini kan bukan dari nol tapi dari minus tiga," kata Hamim, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Cipta Perdana Lancar (PART) Gelar Diversifikasi Bisnis, Intip Rencananya

Kinerja perusahaannya pun cukup stabil dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini saja, PART menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 300 miliar lebih, lebih tinggi dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2024 yang mencapai Rp 267,37 miliar.

Selain investasi pada pengembangan usahanya sendiri, Hamim juga mulai mengenal investasi saham melalui kepemilikan di perusahaannya sendiri, yaitu PART. Bersama keluarganya, ia memiliki sekitar 75% saham perusahaan, sementara 25% dilepas ke publik saat IPO.

Baginya, memiliki saham di perusahaannya sendiri ialah bentuk investasi jangka panjang yang memungkinkan perusahaan terus berkembang meskipun ia tidak lagi aktif terlibat.

Hamim selalu percaya bahwa investasi terbaik adalah di sektor yang ia pahami. Oleh karena itu, ia memilih untuk terus mengalokasikan dana perusahaan ke pengembangan bisnis inti, seperti pengadaan mesin baru dan beberapa proyek pemerintah.

Bahkan ketika tren investasi lain seperti saham atau obligasi menarik minat banyak orang, Hamim tetap fokus pada pengembangan usahanya.

"Saya masih fokus di pengembangan perusahaan, karena masih banyak pekerjaan rumah juga di lapangan," ujar Hamim.

Baca Juga: Cipta Perdana Lancar (PART) Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Penguasa Malaysia

Ia menekankan bahwa industri otomotif, khususnya roda dua, memiliki prospek cerah di Indonesia. Hal ini karena masalah infrastruktur di Indonesia masih belum sepenuhnya terselesaikan.

Letak geografis yang luas dan beragam membuat transportasi umum seperti kereta dan bus tidak selalu dapat menjadi solusi. Oleh karena itu, permintaan untuk komponen kendaraan roda dua masih tinggi dan berpotensi terus berkembang.

Bagi Hamim, investasi bukan hanya soal mengejar keuntungan cepat, tetapi tentang membangun keberlanjutan dan kualitas. Prinsipnya sederhana: lebih baik berinvestasi di sektor yang dipahami dengan baik, di mana kontrol dan pengembangan berada di tangan sendiri. Inilah yang membuat bisnisnya terus berkembang hingga saat ini.

Seorang Workaholic

Meski sudah menjabat sebagai petinggi perusahaan, Hamim tetap memiliki ketertarikan kuat pada pekerjaan yang terbilang teknis. Bahkan, jika ada waktu luang saat weekend pun, Hamim lebih memilih mengunjungi pabrik, melihat proses produksi dan memberikan masukan teknis kepada timnya. 

"Saya mendirikan perusahaan ini hampir 17 tahun. Dengan semangat kerja keras, saya bangun perusahaan dan mencari market sendiri, dan tentu didukung oleh ekosistem otomotif terutama dukungan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sehingga perusahaan dapat terus berkembang dengan baik," ucap Hamim.

Baca Juga: Meski Peroleh Insentif, Gaikindo Beberkan Tantangan Sektor Otomotif Tahun Depan

Sebagai sosok yang dikenal otodidak, ia merasa lebih nyaman terlibat langsung di lapangan, memahami teknis produksi daripada mengurus aspek keuangan.

Bagi Hamim, prinsip hidupnya sederhana "Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat," ujarnya.

Menurutnya, manfaat terbesar yang bisa ia berikan ialah memastikan kehidupan yang layak bagi orang-orang di sekitarnya, terutama pada keluarga dan para karyawan yang telah bersama-sama membangun perusahaannya.

Meskipun tidak memiliki hobi khusus di luar pekerjaan, ia sesekali bermain golf bersama rekan bisnis, namun lebih sebagai sarana lobi daripada sekadar hiburan.

Selanjutnya: Dividen Sampoerna Agro (SGRO) Rp 330 per saham, Potensi Yield Sekitar 10%

Menarik Dibaca: Dividen Sampoerna Agro (SGRO) Rp 330 per saham, Potensi Yield Sekitar 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×