Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah merilis laporan kinerja keuangan untuk paruh pertama tahun 2025. Meski hasilnya masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, perusahaan menyatakan telah menunjukkan perbaikan yang signifikan bila dibandingkan paruh kedua tahun 2024.
Sepanjang semester I-2025, Unilever Indonesia mencatat penjualan bersih sebesar Rp 18,2 triliun, turun 4,4% secara tahunan (YoY). Namun demikian, angka ini mencerminkan pertumbuhan 13,1% dibandingkan semester II-2024.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih tercatat Rp 2,2 triliun, melemah 12,6% YoY dibandingkan tahun lalu, namun melonjak 139% dari semester sebelumnya.
Margin kotor terkoreksi 161 basis poin (bps) secara tahunan, tapi membaik 305 bps dibandingkan semester II-2024. Sementara margin laba sebelum pajak terkoreksi 111 bps secara tahunan, namun meningkat signifikan sebesar 819 bps dibandingkan paruh kedua 2024 menjadi 15,5%.
Baca Juga: Unilever (UNVR) Raih Laba Rp 2,2 Triliun di Semester I 2025, Tunjukkan Tren Pemulihan
Presiden Direktur UNVR Benjie Yap menyampaikan capaian awal ini menjadi fondasi kuat untuk mempertahankan momentum positif dan menempatkan perusahaan dalam posisi yang solid untuk kembali tumbuh mulai kuartal III-2025, bahkan hingga seterusnya. Ini sejalan dengan proyeksi yang telah ditetapkan manajemen.
Sejumlah merek unggulan yang mencakup 55% dari total portofolio juga menunjukkan pertumbuhan positif, mencerminkan respons konsumen yang semakin baik serta ketahanan portofolio perusahaan.
"Fundamental bisnis kami juga semakin kuat. Inisiatif kami terarah dan langkah tegas yang kami ambil untuk mengatasi tantangan operasional mulai membuahkan hasil nyata," tambah Benjie.
Ke depan, Unilever Indonesia akan terus memprioritaskan penguatan merek, peningkatan kapabilitas distribusi Go-To-Market, serta mendorong daya saing biaya yang lebih besar melalui kegiatan operasional yang lebih disiplin serta inisiatif transformasi.
"Dengan berjalannya upaya-upaya ini, kami optimis akan kemampuan kami untuk kembali tumbuh mulai kuartal III-2025," jelas Benjie.
Tak hanya itu, UNVR juga berencana melaksanakan aksi pembelian kembali saham atau buyback saham dengan nilai sebesar-besarnya Rp 2 triliun.
Benjie bilang inisiatif ini menegaskan komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham, sambil tetap menjaga fleksibilitas keuangan untuk berinvestasi dalam pertumbuhan di masa depan.
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Umumkan Purna Tugas Willy Saelan dari Jajaran Direksi
Pemulihan Kinerja
Lead Investment Analyst Stockbit Edi Chandren, mengatakan secara umum penurunan laba bersih secara tahunan UNVR disebabkan oleh penurunan pendapatan dan kenaikan beban keuangan.
Kendati masih berada di bawah pola musiman tahun 2022–2023, di mana rata-rata realisasi semester I mencapai 61% dari total laba tahunan, Edi menilai performa UNVR dalam dua kuartal terakhir menunjukkan laju kinerja yang berpotensi membawa perusahaan mencapai, bahkan melampaui estimasi konsensus laba tahun penuh 2025.
"Oleh karena itu, terdapat potensi kenaikan terhadap proyeksi laba bersih UNVR," kata Edi dalam risetnya, Kamis (31/7/2025).
Dari sisi pendapatan, Edi menilai kinerja pendapatan UNVR mulai membaik. Pada kuartal II-2025, pendapatan UNVR turun 3% YoY, sedikit lebih baik dibandingkan penurunan 6% yoy pada kuartal I-2025. Hasil ini membuat pendapatan selama semester I-2025 turun 4% YoY menjadi Rp 18,2 triliun.
Perbaikan tren pendapatan UNVR tercermin di kedua lini usahanya. Pada segmen Home and Personal Care, penurunan pendapatan melambat menjadi 4% YoY di kuartal II-2025, dibandingkan penurunan 9% YoY pada kuartal I-2025.
Sementara itu, segmen Food and Refreshments berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 1% YoY, berbalik arah dari kontraksi 1% YoY di kuartal I-2025.
"Tren membaiknya pendapatan juga tercermin dari pergerakan market share UNVR, baik secara volume maupun value," tambah Edi.
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menilai prospek UNVR sisa akhir tahun 2025 masih cukup menjanjikan.
Optimisme tersebut didukung oleh upaya efisiensi, pemulihan daya beli masyarakat, serta fokus perusahaan pada penguatan jenama utama.
"Investor disarankan mencermati margin dan kinerja kuartal III-2025," ujar Sukarno kepada Kontan, Kamis (31/7).
Selain itu, aksi korporasi berupa buyback senilai Rp 2 triliun juga dinilai menjadi sinyal positif. Ini mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap prospek perusahaan, sekaligus bisa menopang harga saham.
Saat ini, Sukarno merekomendasikan trading buy saham UNVR dengan target harga Rp 1,860. Selain itu, ada potensi kenaikan jangka menegah jika kinerja kuartal III & IV terus membaik.
Selanjutnya: Kinerja Melambat di Semester I-2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Hari Ini Jumat 1 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News