kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Turun pada Semester I, Manajemen Kimia Farma Sebut Hanya Bersifat Sementara


Selasa, 04 Oktober 2022 / 06:15 WIB
Kinerja Turun pada Semester I, Manajemen Kimia Farma Sebut Hanya Bersifat Sementara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - CIKARANG. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tidak begitu khawatir dengan adanya penurunan kinerja keuangan yang dialami perusahaan farmasi plat merah tersebut pada semester I-2022.

Sebagai informasi, pendapatan KAEF melorot 20,4% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 4,4 triliun pada semester I-2022. Bersamaan dengan itu, KAEF menderita kerugian bersih sebesar Rp 205,12 miliar, berbanding terbalik dengan realisasi semester I-2021 di mana perusahaan meraih laba bersih Rp 57,6 miliar.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, kondisi pasar farmasi cukup berbeda antara tahun 2022 dan 2021. Tahun lalu, permintaan produk farmasi KAEF sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. KAEF juga banyak terlibat dalam program-program pemerintah terkait penanganan pandemi.

"Bagi kami, penurunan yang terjadi di semester satu kemarin hanya bersifat sementara," kata dia dalam media gathering, Senin (3/10).

Baca Juga: Anak Usaha Sumber Tani Agung (STAA) Mengakuisisi Dua Perusahaan Senilai Rp 306 Miliar

Direktur Utama Kimia Farma, David Utama.

Meski tidak membeberkan target kinerja sampai akhir tahun nanti, David mengklaim kinerja KAEF di semester kedua sudah menunjukkan perbaikan dari bulan ke bulan atau secara month to month (MoM).

Ia menambahkan, isu utama bagi KAEF saat ini bukanlah terkait kinerja, melainkan bagaimana perusahaan ini memiliki keunggulan operasional yang mumpuni dan sesuai standar yang ditetapkan.

"Posisi Kimia Farma itu adalah sebagai pemain besar di industri farmasi, sehingga kami harus berfokus pada aspek operational excellence. Ketika itu bisa dilakukan, kinerja kami pasti bakal tumbuh," ungkap dia.

Asal tahu saja, KAEF mengelola bisnis farmasi yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan jaringan yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Saat ini, KAEF memiliki 10 pabrik manufaktur pembuatan obat, 48 unit pusat distribusi, 1.187 unit apotek, 410 unit klinik farmasi, dan 72 laboratorium diagnostik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×