kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Kinerja TBS Energi Utama (TOBA) Menurun Usai Jual PLTU, Ini Rekomendasi Analis


Jumat, 30 Mei 2025 / 17:42 WIB
Kinerja TBS Energi Utama (TOBA) Menurun Usai Jual PLTU, Ini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan pada tiga bulan pertama 2025


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan pada tiga bulan pertama 2025, di tengah transformasi bisnis yang terus berlangsung, 

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan TOBA menyusut 42,47% year on year (YoY) menjadi US$ 71,52 juta pada kuartal I-2025.

TOBA juga menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 60,06 juta pada kuartal I-2025, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten ini masih meraih laba bersih US$ 11,53 juta.

Manajemen TOBA beralasan, penurunan kinerja perusahaan terjadi seiring perubahan komposisi bisnis dan selesainya divestasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dalam catatan Kontan, TOBA melakukan divestasi atas PLTU Sulut-3 dan PLTU Sulbagut-1.

Baca Juga: TBS Energi Utama Tbk (TOBA) Catat EBITDA US$ 15,8 Juta pada Kuartal I-2025

Dengan lepasnya aset PLTU tersebut, TOBA mencatatkan rugi atas divestasi entitas anak senilai US$ 50,98 juta pada kuartal I-2025.

Walau begitu, TOBA tetap mampu mencatatkan EBITDA yang sehat dan total arus kas bersih yang mencerminkan fundamental kuat dalam menjalankan kegiatan usaha perusahaan.

Hingga akhir kuartal I-2025, EBITDA disesuaikan TOBA mencapai US$ 15,8 juta, sementara posisi total arus kas bersih berada di level US$ 44,1 juta yang berdampak pada peningkatan posisi cash balance menjadi sebesar US$ 126,1 juta, sehingga menunjukkan posisi likuiditas yang kuat.

Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina menyampaikan, realisasi kinerja keuangan kuartal I-2025 perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang TOBA jalankan. 

“Secara fundamental, kami terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan kami,” ujar dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/5).

Untuk ke depannya, TOBA akan terus memperkuat fondasi bisnis hijau dan menjajaki peluang pertumbuhan di bidang solusi pengelolaan limbah, mobilitas listrik, serta energi terbarukan, dengan komitmen pada profitabilitas dan dampak positif jangka panjang. TOBA bakal terus melanjutkan agenda transformasi dengan disiplin dan rasa optimisme. 

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai, selain kehilangan potensi pendapatan dari PLTU yang telah dilepas, pelemahan kinerja TOBA juga disebabkan oleh imbas strategi transisi bisnis dari sebelumnya batubara atau energi fosil ke energi hijau. Transis ini membutuhkan investasi dan menelan biaya operasional yang tinggi.

“Pendapatan dari batubara yang ada saat ini juga tergerus oleh fluktuasi harga komoditas tersebut,” imbuh dia, Jumat (30/5).

 

Peluang perbaikan kinerja TOBA akan bergantung pada normalisasi harga batubara di pasar global. Jika itu terjadi, setidaknya margin yang didapatkan TOBA bakal lebih stabil.

Di sisi lain, Head of Research Korea Investment & Sekuritas Indonesia Muhammad Wadi menilai, jalan TOBA untuk meraih peningkatan kinerja selepas kuartal pertama masih berat. Ini mengingat bisnis terkait energi terbarukan yang dijalankan oleh TOBA masih dalam tahap awal, sehingga tidak bisa langsung jadi penopang utama kinerja emiten tersebut dalam waktu dekat.

“Butuh waktu 2—3 tahun sampai bisa net profit,” kata dia, Jumat (30/5).

Wafi merekomendasikan netral saham TOBA dengan target harga Rp 400 per saham. Sedangkan Indy merekomendasikan speculative buy saham TOBA dengan target harga kisaran Rp 535—Rp 570 per saham.

Selanjutnya: Update Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Bergerak Kemana? (30 Mei 2025)

Menarik Dibaca: Ini 10 Kereta Api Favorit Penumpang Selama Libur Panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×