kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.165   35,00   0,22%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Kinerja Surya Semesta (SSIA) Tidak Terdampak Koreksi Rupiah, Ini Penyebabnya


Selasa, 25 Juni 2024 / 06:15 WIB
Kinerja Surya Semesta (SSIA) Tidak Terdampak Koreksi Rupiah, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kinerja Surya Semesta (SSIA) tidak terdampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengakui bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak terlalu mempengaruhi keuangan perusahaan.

Erlin Budiman, Head of Investor Relations & Corporate Communications Surya Semesta Internusa menjelaskan bahwa resiko kenaikan biaya bahan baku dibebankan kepada pemilik.

"Untuk proyek-proyek besar, material yang signifikan seperti besi, beton, itu biasanya disupply oleh owner, sehingga resiko kenaikan harga material sudah dialihkan ke sisi owner," jelasnya saat dihubungi oleh Kontan, Senin (24/6).

Dengan demikian, dia melanjutkan, kenaikan harga material tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap SSIA.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Bukukan Penjualan Lahan 121 Hektar per Mei 2024

Pada kuartal I-2024, SSIA mencetak pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,09 triliun atau tumbuh 13,8% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 959 miliar.

Peningkatan pendapatan tersebut salah satunya didorong oleh pertumbuhan pendapatan segmen perhotelan sebesar 28% yoy menjadi Rp 233,2 miliar per kuartal pertama lalu. Sedangkan untuk segmen bisnis properti dan konstruksi masing-masing meningkat sebesar 24,5% dan 9,6% secara tahunan.

Pendapatan SSIA masih ditopang oleh pendapatan properti sebesar Rp 1,09 triliun. Kemudian disusul pendapatan konstruksi Rp 713,1 miliar, dan perhotelan Rp 233,2 miliar. 

Lalu, laba kotor kuartal I 2024 meningkat sebesar 34,4% YoY menjadi Rp 307,0 miliar, didorong oleh peningkatan laba kotor properti sebesar 71,2% dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 32,7%.

"Tahun ini SSIA menargetkan pendapatan konsolidasi akan meningkat sebesar kurang lebih 23% menjadi Rp 5,6 triliun, dengan laba bersih naik kurang lebih 182% menjadi Rp 500 miliar," jelasnya. 

 

Dari sisi belanja modal atau capital expenditure (Capex), SSIA menganggarkan dana sebesar Rp 1,3 triliun untuk tahun 2024.

Anggaran belanja modal itu akan digunakan untuk beberapa agenda, yang mayoritasnya untuk pengembangan proyek Subang Smartpolitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×