kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja solid 2019 dukung Nippon Indosari Corpindo (ROTI) untuk buyback saham


Jumat, 13 Maret 2020 / 13:50 WIB
Kinerja solid 2019 dukung Nippon Indosari Corpindo (ROTI) untuk buyback saham
ILUSTRASI. Kemasan baru Sari Roti -?Penjualan ROTI pada Semester II terus menunjukan pertumbuhan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja apik sepanjang 2019 menjadi landasan solid bagi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

Perusahaan produsen Sari Roti tersebut dalam periode buyback dengan nilai nominal maksimal Rp 14 miliar atau dengan jumlah maksimum 700 juta saham. ROTI membatasi harga pembelian maksimal Rp 1.500 per saham. 

Baca Juga: Tiga belas emiten mau buyback, kenapa IHSG justru longsor 22,28%?

Aksi korporasi ini menyusul surat edaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.3/SEOJK.04/2020 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dalam pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan.

Function Head Public Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Stephen Orlando mengatakan tujuan rencana buyback tersebut untuk menstabilkan harga ROTI dalam kondisi pasar yang fluktuatif. 

Pada perdagangan hari ini (13/3) pukul 13.05 WIB harga ROTI berada di level Rp 1.200 atau telah melemah 7,69% secara year to date (ytd). Price earning ratio (PER) berada di level 24,49 kali.

“Lebih lanjut, dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional,” jelas Stephen kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Dalam laporan keuangan tahunan, Nippon Indosari  memiliki kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 479,79 miliar. Jumlah tersebut naik 62,13% dari posisi akhir 2018. Penerimaan dari pelanggan yang masuk dalam kas operasi sebesar Rp 3,28 triliun meningkat dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp 2,68 triliun.

Penerimaan dari pelanggan tersebut sejalan dengan pos pendapatan ROTI yang naik 20,57% yoy dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,34 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut juga diikuti oleh kenaikan laba bersih yang mencapai 86% yoy dari Rp 127,17 miliar menjadi Rp 236,52 miliar.

“Perihal pencapaian 2019, dapat kami sampaikan bahwa kinerja penjualan didukung oleh penjualan yang sangat baik di Indonesia dan Filipina,” kata dia.

Penjualan di Indonesia naik 20,8%, didukung oleh peningkatan penjualan di kanal tradisional yang meningkat 41% karena perluasan wilayah distribusi serta penambahan outlet penjualan.  Serta didukung oleh peningkatan pada kanal modern yang tumbuh 15% hasil dari strategi yang terapkan yaitu fokus pada produk unggulan, serta melakukan kegiatan pemasaran dan promosi yang inovatif.

Baca Juga: Nippon Indosari (ROTI) akan lakukan buyback saham dengan nilai maksimum Rp 14 miliar

Jika ditelaah berdasarkan wilayah, maka wilayah barat dan timur tumbuh sebesar 32% dibandingkan tahun lalu, seiring dengan ekspansi pabrik-pabrik baru. 

Pun, penjualan di wilayah Tengah tetap mencatatkan pertumbuhan yaitu sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Nippon Indosari bakal menargetkan dua pabrik lagi di Banjarmasin dan Pekanbaru pada semester II-2020.

Stephen menambahkan mereka berhasil menjaga production excellence di pabrik serta mempertahankan biaya produksi yang relatif lebih stabil sehingga laba bruto mencapai Rp 1,8 triliun atau setara dengan marjin laba bruto sebesar 55,5%.

Saat ini ROTI mengoperasikan 14 pabrik dengan sebaran 13 pabrik berlokasi di Indonesia dan 1 pabrik di Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×