kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja SMBR menunggu proyek pemerintah


Senin, 06 April 2015 / 15:11 WIB
Kinerja SMBR menunggu proyek pemerintah
ILUSTRASI. harga emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.117.000 per gram di siang ini (23/10)


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Seiring dengan keadaan makro ekonomi Indonesia yang membaik di tahun ini, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menargetkan dapat meraup laba bersih hingga Rp 368 miliar. Jumlah tersebut naik 12% dari realisasi tahun 2014 yang sebesar Rp 328,34 miliar.

Tak hanya itu, di 2015 ini juga perusahaan semen yang berbasisi di Sumatera Selatan ini juga menargetkan pendapatan bisa meningkat 41,3% year on year (yoy) menjadi Rp 1,71 triliun.

Analis Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy mengatakan target perusahaan dapat perusahaan capai lantaran, didukung oleh sejumlah proyek pemerintah di sektor konstruksi yang diprediksi akan berjalan tahun ini.

"Salah satunya proyek jalan tol Sumatera," kata dia kepada KONTAN. Selain itu dari keadaan ekonomi dalam negeri yang membaik dari tahun lalu juga turut menjadi pembangkit kinerja, tak hanya bagi SMBR tapi juga secara industri. Maklum, tahun lalu bukan lah tahun yang menggembirakan bagi emiten semen.

Salah satu faktornya dari beberapa proyek infrastruktur yang tertunda lantaran adanya momen Pemilu. Lalu, cuaca yang kurang baik di awal dan akhir tahun. Serta kenaikan harga BBM yang terjadi di tahun lalu juga membuat proses distribusi perusahaan.

Robertus mencatat, khusus untuk kenaikan harga BBM di tahun lalu itu, SMBR cukup merasakan dampaknya. Pasalnya, hal itu memicu antrean yang cukup panjang di SPBU kawasan Sumatera sehingga menghambat proses pendistribusian. Tak hanya dari keadaan ekonomi, di tahun lalu juga SMBR tengah mengalami perbaikan mesin di pabrik Baturaja I sehingga mempengaruhi proses produksi. "Sejak IPO dan tahun lalu SMBR memang tengah rajin melakukan maintenance mesin mereka yang sudah tua," tukasnya.

Maka tak heran jika di tahun lalu penjualan semen SMBR stagnan yakni sebesar 1,26 juta ton. Dari sisi pendapatannya juga cenderung tumbuh tipis, 3,4% yoy menjadi Rp 1,21 triliun. Sedangkan laba bersih juga hanya tumbuh 5,2% yoy menjadi Rp 328,34 miliar.

Berbeda pendapat dengan Robertus, Analis MNC Securities Reza Nugaraha mengatakan dengan melihat keadaan ekonomi saat ini membuat ia pesimis terhadap target perusahaan. "Agak susah tercapai," jelasnya. Reza meninjau, hal itu lantaran harga bahan bakar minyak (BBM) yang kembali naik menjadi penekan sendiri bagi industri semen.

Menurut perhitungannya, kenaikan harga BBM itu dapat menambah beban kinerja perusahaan. Pasalnya, dapat mengerek mulai dari harga bahan baku, upah minimun para pekerja, dan biaya pendistribusian. "Sedangkan dari harga jualnya sendiri turun jadi semakin menekan," tuturnya.

Melihat hal tersebut, Reza memperkirakan pendapatan perusahaan di tahun ini setidaknya hanya naik 7% dari tahun lalu atau sekitar Rp Rp 1,29 triliun. Dan laba bersihnya akan meningkat 3% - 4% atau sekitar Rp 338,19 miliar hingga Rp 341,47 milliar. Proyeksinya itu juga sudah termasuk dengan proyek konstruksi pemerintah yang diharapkan teralisasi di tahun ini. Kalaupun memang tak sesuai dengan perkiraan awal, Reza kembali memproyeksikan jika tahun ini pendapatan dan laba bersih SMBR akan cenderung stagnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×