kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.357.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Selamat Sempurna (SMSM) Terdampak Penurunan Permintaan Otomotif


Jumat, 14 Juni 2024 / 12:20 WIB
Kinerja Selamat Sempurna (SMSM) Terdampak Penurunan Permintaan Otomotif
ILUSTRASI. Selamat Sempurna (SMSM) cetak kinerja kurang memuaskan di kuartal I-2024


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) terdampak oleh pelemahan permintaan otomotif di awal tahun 2024 ini. Hal tersebut tercermin dari laporan kinerja keuangan SMSM yang mengalami penyusutan dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. 

Merujuk laporan keuangan, penjualan neto SMSM turun 9,54% year on year (YoY) menjadi Rp 1,15 triliun pada kuartal I-2024, dibandingkan dengan pendapatan sebesar Rp 1,27 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Laba bersih SMSM juga ikut menurun. Di mana, realisasi laba bersih SMSM tercatat sebesar Rp 215 miliar di kuartal I-2024, dibanding peiode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 221,58 miliar. 

Chief Financial Officer (CFO) Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi menjelaskan, kinerja SMSM terdampak oleh pelemahan industri, baik lokal dan ekspor yang mengalami penurunan masing-masing 11% dan 8% secara tahunan. 

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Alokasikan Capex Rp 150 Miliar Tahun Ini

Sementara penurunan di pasar lokal pada kuartal pertama lalu disebabkan oleh lesunya permintaan terkait ketidakpastian pemilu ini. 

“Selain itu Hydraxle Perkasa, entitas anak SMSM juga menghadapi tantangan karena perlambatan di sektor mining mengingat produk Hydraxle Perkasa ditujukan ke pasar lokal di mana sekitar 70% ditujukan ke sektor mining,” ungkap Ang, kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, penurunan di pasar ekspor juga berkaitan dengan kondisi tensi geopolitik global, seperti konflik Rusia-Ukraina, Israel-Iran dan gangguan pada jalur Laut Merah.

Untuk mengejar ketertinggalan kinerja di kuartal pertama lalu, Manajemen SMSM menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah 

mendukung distributor melalui marketing campaign dan marketing strategy, baik di domestik maupun ekspor untuk lebih fokus pada pengembangan pasar. 

“Kami juga memenuhi permintaan secara tepat waktu dan melakukan efisiensi produksi agar harga produk Perseroan tetap kompetitif,” jelasnya. 

 

Meskipun capaian kinerja belum memuaskan, SMSM tetap mengincar pertumbuhan kinerja di 2024. Pada tahun ini SMSM menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba masing-masing sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2023.

Pada tahun ini SMSM menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 150 miliar. Hingga kuartal pertama lalu, serapan capex tersebut sudah mencapai sekitar 33% dari total anggaran. 

“Anggaran untuk annual capex yang disiapkan tahun 2024 adalah sekitar Rp 150 miliar. Peruntukannya lebih ke otomatisasi dan maintenance capex, seperti untuk line-balancing, pembelian mould, dan peremajaan mesin,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×