kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Kinerja Sejahteraraya (SRAJ) Tertekan pada Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Sahamnya


Senin, 10 November 2025 / 16:55 WIB
Kinerja Sejahteraraya (SRAJ) Tertekan pada Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Mayapada Hospital atau Rumah Sakit Mayapada dari PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk atau SRAJ atau Mayapada Healthcare Group. Kinerja Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) mengalami tekanan cukup berat sepanjang sembilan bulan pertama 2025


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), emiten rumah sakit milik taipan Dato Sri Tahir, mengalami tekanan cukup berat sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan, SRAJ membukukan rugi bersih sebesar Rp 88,46 miliar hingga akhir kuartal III-2025, berbalik dari laba Rp 8,24 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Merosotnya laba bersih ini membuat rugi per saham dasar ikut melebar menjadi Rp 7,23 dari sebelumnya laba Rp 0,69. Sementara itu, pendapatan perusahaan turun 8,72% secara tahunan menjadi Rp 1,87 triliun per September 2025.

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, menjelaskan, penurunan kinerja SRAJ terutama disebabkan oleh kenaikan beban operasional dan keuangan yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pendapatan.

“Beban administrasi dan penjualan meningkat signifikan seiring dengan ekspansi jaringan rumah sakit yang dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, pelemahan ini lebih karena faktor internal efisiensi dan struktur biaya, bukan perlambatan sektor rumah sakit secara keseluruhan,” ujar Ekky kepada Kontan, Senin (10/11/2025).

Baca Juga: Saham GOTO Melonjak Saat Isu Merger dengan Grab Berhembus, Cermati Rekomendasinya

Ia menambahkan, sektor kesehatan sebenarnya masih memiliki prospek cerah dengan permintaan layanan medis yang terus meningkat, baik dari pasien umum maupun peserta BPJS. Namun, ekspansi yang agresif tanpa efisiensi biaya justru bisa membebani margin. “Manajemen perlu fokus pada pengendalian beban dan optimalisasi utilisasi rumah sakit agar margin bisa membaik. Dengan strategi efisiensi dan perbaikan struktur pendanaan, SRAJ masih berpeluang mempersempit kerugian di sisa tahun ini, meski peluang kembali mencetak laba signifikan baru akan terlihat pada 2026,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ekky menilai prospek sektor rumah sakit dan kesehatan di 2026 tetap positif, didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pascapandemi. “Permintaan layanan kesehatan masih besar, terutama di kota-kota lapis kedua yang kini mulai menjadi fokus ekspansi banyak operator rumah sakit,” tambahnya.

Sementara dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memproyeksikan pergerakan saham SRAJ masih berada dalam fase downtrend jangka pendek. Meski begitu, saham ini masih bergerak di sekitar area MA20 dengan munculnya volume pembelian terbatas.

“Indikator MACD dan Stochastic masih menunjukkan potensi koreksi lanjutan. Untuk saat ini, kami merekomendasikan wait and see dengan area support di 11.000 dan resistance di 11.800,” ungkapnya.

Herditya menambahkan, momentum pemulihan saham SRAJ kemungkinan baru akan muncul apabila kinerja keuangan menunjukkan tanda-tanda perbaikan di laporan kuartal IV-2025 atau awal tahun depan.

“Selama belum ada katalis fundamental baru, investor disarankan bersabar dulu dan menunggu sinyal konfirmasi pembalikan arah tren,” katanya.

Dengan kondisi fundamental yang masih tertekan serta teknikal yang belum stabil, para analis sepakat bahwa saham SRAJ belum layak untuk agresif dikoleksi. Investor disarankan mencermati strategi efisiensi dan langkah restrukturisasi yang diambil manajemen sebagai acuan arah kinerja ke depan.

Baca Juga: Saham Big Banks Kompak Melemah, BBNI Catat Penurunan Terdalam pada 10 November 2025

Selanjutnya: Revisi Perpres LPG 3 Kg: ESDM Targetkan Satu Harga Tahun Ini

Menarik Dibaca: 13 Cara Alami Mengobati Kolesterol Tinggi yang Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×