kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Saham Sejumlah Emiten Farmasi Masih Tersungkur, Saatnya Koleksi?


Senin, 24 Oktober 2022 / 17:56 WIB
Kinerja Saham Sejumlah Emiten Farmasi Masih Tersungkur, Saatnya Koleksi?
ILUSTRASI. Ilustrasi obat kimia farma. Kinerja Saham Sejumlah Emiten Farmasi Masih Tersungkur, Saatnya Koleksi?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

Hanya saja, Henan Putihrai belum bisa memproyeksikan pertumbuhan sektor farmasi di tahun depan. Sebab, masing-masing memiliki strategi dan model bisnis yang berbeda.

Ezaridho mengatakan, untuk sektor farmasi pihaknya menyukai saham KLBF dan SIDO. Alasannya, KLBF mampu menumbuhkan laba bersih semester I 2022 sebesar 11,7% di tengah biaya produksi yang lebih tinggi.

Selain itu juga karena upaya berkelanjutan untuk meningkatkan praktik bisnisnya, terutama dalam digitalisasi logistik dan terapi terfokus melalui kolaborasi dengan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dan akuisisi Sanofi Indonesia. 

Baca Juga: Vaksin Covid-19 diujicoba di Indonesia, simak rekomendasi analis untuk saham farmasi

"Kami juga menyukai perseroan setelah beralih ke pengembangan produk herbal, yang bahan bakunya tersedia secara luas di dalam negeri, agar tidak terlalu bergantung pada ketidakpastian nilai tukar dan harga bahan baku global," sebutnya.

Henan Putihrai memproyeksikan pendapatan KLBF di 2022 sebesar Rp 29,27 triliun dan laba bersih Rp 3,65 triliun. Sementara di tahun 2023, pendapatan diprediksi sebesar Rp 32,66 triliun dan laba bersih Rp 4,26 triliun.

Kemudian untuk SIDO karena rencana perseroan untuk memperluas pasar luar negeri ke beberapa negara baru, peluncuran produk baru, dan beberapa langkah efisiensi biaya.

Baca Juga: Saham Farmasi Bugar Karena Efek Vaksin Corona, Ini Pilihan untuk Investor

Pihaknya berpandangan bahwa kinerja secara keseluruhan dapat meningkat di paruh kedua tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Lantas, pendapatan SIDO di 2022 ini diproyeksikan mencapai Rp 3,87 triliun dan laba bersih Rp 1,06 triliun. Sedangkan di 2023, pendapatan sebesar Rp 4,09 triliun dan laba bersih Rp 1,14 triliun.

Adapun rekomendasi untuk kedua saham tersebut adalah buy. Target harga KLBF di Rp 2.000 per saham dan target harga SIDO di Rp 965 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×