kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasar goyah, kinerja reksadana pasar uang paling stabil


Senin, 20 Mei 2019 / 19:53 WIB
Pasar goyah, kinerja reksadana pasar uang paling stabil


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksana pasar uang terbukti stabil, ketika sejumlah sentimen eksternal dan internal sepertinya cukup menghantui pelaku pasar. Perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang makin panas serta defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai US$ 2,5 miliar, membuat investor sepertinya gelisah.

Berdasarkan data Infovesta Utama per Jumat (17/5), indeks reksadana pasar uang selama sepekan lalu tumbuh 0,09%. Sementara, indeks reksadana saham turun paling paling yakni sebesar 4,16% di pekan lalu. Selanjutnya indeks reksadana campuran juga turun 2,79%. Kemudian, di periode sama, indeks reksadana pendapatan tetap juga turun sebesar 0,10%.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Erza Nazula menuturkan reksadana pasar uang volatilitasnya rendah, sebab ini memiliki instrumen yang underlaying asset-nya relatif aman, yakni deposito dan safe-haven currency.

Nah, di saat keadaan pasar yang sedang volatil saat ini, reksadana pasar uang lebih unggul. Erza meramal paling tidak reksadana pasar uang akan stabil di tahun ini apa lagi ditambah dengan sentimen suku bunga BI yang kemungkinan masih tetap di level 6%. Namun, ia bercerita jika mengamati outlook reksadana pasar uang dari tahun ke tahun tidak ada peningkatan yang signifikan, tapi masih stabil.

Erza mengaku racikan reksadana pasar uang di MAMI terdiri dari deposito dan obligasi korporasi dan pemerintah denominasi rupiah. Untuk pilihan obligasi sendiri, ia mengatakan, tergantung imbal hasil mana yang masih kompetitif dan menarik.

“Reksadana pasar uang lebih konservatif, suku bunga cenderung tidak ke mana-kema bakal stabil aja,” katanya. Nah reksadana jenis ini secara umum bagi investor merupakan jalan alrternatif investasi di luar tabungan dan deposito.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksadana pasar uang masih berpeluang mencetak kinerja positif dalam waktu dekat. Karena risiko yang dihadapi reksadana ini relatif kecil.

Ia menegaskan tentu reksadana pasar uang tidak seperti reksadana saham atau obligasi yang rentan terhadap ketidakpastian global.“Aset dasarnya fokus ke deposito dan obligasi jangka pendek yg minim risiko volatilitas harga,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).

Erza menambahkan reksadana pasar uang secara segmentasi biasanya diincar investor yang memilih kecenderungan nyaman di tenor pendek. Ia menyarankan untuk jangka panjang reksadana saham dan obligasi masih lebih menggiurkan.

Di sisi lain, Wawan memastikan tahun ini setidaknya sesar kemungkinan reksadana pasar uang bisa mencatat pertumbuhan kinerja rata-rata di atas bunga deposito. Permintaan terhadap reksadana ini juga masih tinggi, karena reksadana pasar uang jadi tempat parkir dana ketika produk reksadana lain tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×