kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.870   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.438   54,95   0,74%
  • KOMPAS100 1.131   10,69   0,95%
  • LQ45 887   11,61   1,33%
  • ISSI 226   1,35   0,60%
  • IDX30 455   7,04   1,57%
  • IDXHIDIV20 546   9,97   1,86%
  • IDX80 129   1,52   1,20%
  • IDXV30 133   3,30   2,54%
  • IDXQ30 151   2,22   1,50%

Kinerja Reksadana Saham Diperkirakan Mampu Mengejar Ketertinggalannya dari IHSG


Kamis, 26 September 2024 / 16:15 WIB
Kinerja Reksadana Saham Diperkirakan Mampu Mengejar Ketertinggalannya dari IHSG
ILUSTRASI. Kinerja reksadana diprediksi mampu mencapai double digit pada akhir 2024.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham masih belum mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, kinerja reksadana saham diperkirakan menguat pada kuartal terakhir ini.

Berdasarkan data Infovesta, IHSG mencatatkan pertumbuhan 2,6% dalam sebulan terakhir hingga Kamis (26/9). Sementara, Infovesta 90 Equity Fund Index dan Infovesta Equity Fund Index hanya mencatat peningkatan 2,4% dan 1,86%.

Direktur Infovesta Utama Parto Kawito mengatakan bahwa secara agregat, industri reksadana saham sulit untuk mengungguli IHSG. "Karena tahun ini IHSG banyak saham Prajogo Pangestu naik tinggi, yang mana tidak berani disentuh reksadana saham sehingga kinerja tertinggal," kata Parto kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9).

Baca Juga: IHSG Naik Tipis ke 7.744 Kamis (26/9), GOTO, MDKA, MBMA Top Gainers LQ45

Meski begitu, Parto meyakini kinerja reksadana saham dapat mengejar ketertinggalannya. Secara umum, prospek reksadana saham didorong pemangkasan suku bunga sebagai sentimen utamanya. Selain itu, kebijakan pemerintah baru termasuk pemilihan kabinet dalam waktu dekat, geopolitik, stimulus atau perkembangan di negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia.

Parto menyoroti, beberapa saham blue-chips juga merangkak ke atas dengan volumenya yang juga ikut naik, seperti sektor perbankan dan telekomunikasi. Lalu sektor properti juga dinilai masih ada peluang kenaikan lebih lanjut.

Ia menilai sektor-sektor tersebut didukung faktor sentimen dan fundamental. "Sentimen asing masuk membangkitkan antusiasme lokal untuk menambah investasi di saham dan fundamental dikatalis oleh penurunan suku bunga, stimulus di China, soft landing di Amerika Serikat (AS)," terang Parto.

Dari berbagai katalis itu, Parto memproyeksikan kinerja reksadana mampu mencapai double digit pada akhir tahun 2024. Target itu seirama dengan target IHSG pada akhir tahun 2024 di 7.950-8.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×