Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Wawan berpendapat suku bunga masih memiliki ruang untuk turun. "Kebijakan new normal otomatis membuat emiten butuh pendanaan dan salah satu peran pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi adalah dengan menurunkan suku bunga," kata Wawan.
Alhasil, dalam jangka pendek Wawan memproyeksikan ada potensi apresiasi harga obligasi yang akan meningkatkan kinerja reksadana pendapatan tetap.
Di sisi lain, penurunan suku bunga berpotensi menggerus kinerja reksadana pasar uang. Wawan mengatakan jika ekonomi masih belum pulih setelah kenormalan baru diterapkan maka suku bunga berpotensi turun di bawah 4%. Alhasil, target kinerja reksadana pasar uang yang berada di 5% tahun ini berpotensi turun ke 4%.
Baca Juga: Penerbitan produk reksadana baru anjlok 50% sepanjang Mei
Sedangkan, prospek kinerja reksadana saham di tahun ini masih suram. Wawan memproyeksikan kinerja reksadana saham sulit untuk kembali mencatatkan kinerja positif. Namun, perbaikan kinerja masih mungkin terjadi seiring kebijakan kenormalan baru yang membawa harapan.
"Pasar saham cenderung flat di Mei, tetapi ada harapan positif dari kebijakan new normal, tanpa adanya sentimen pasar saham bisa kembali terkoreksi karena fokus ke dampak penyebaran Covid-19 dan hubungan AS-China yang memanas lagi," kata Wawan.
Jika pelaksanaan kenormalan baru dibarengi dengan penurunan pasien positif corona maka Wawan memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus ke 5.000 di akhir tahun.
Baca Juga: IHSG menghijau sepekan, seluruh jenis reksadana ikut naik
Di tengah minimnya pertumbuhan kinerja reksadana saham, beberapa produk reksadana saham tercatat mampu menorehkan kinerja lebih tinggi dari kinerja IHSG maupun rata-rata kinerja reksadana saham. Seperti beberapa reksadana saham yang Panin Asset Management kelola.
Direktur Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto mengatakan dalam satu minggu terakhir saham blue chip tercatat naik. Terutama saham perbankan. "Sektor yang saat ini menarik adalah perbankan, properti, perusahaan batubara, dan konsumsi," kata Rudiyanto.
Hingga akhir tahun Rudiyanto memproyeksikan IHSG tumbuh ke rentang 5.000-6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News