Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mei tercatat menjadi bulan yang kurang produktif bagi reksadana. Berdasarkan laporan Infovesta Utama yang dirilis Selasa (2/6), penerbitan reksadana baru merosot 50% pada bulan Mei.
Dengan demikian, Mei menjadi bulan dengan penerbitan reksadana baru paling sedikit sepanjang 2020. Tercatat, hanya sembilan produk baru yang diluncurkan pada bulan Mei. Angka tersebut turun setengahnya dibanding April yang terdapat 18 produk baru diluncurkan.
Dari kesembilan produk baru, reksadana terproteksi masih menjadi yang paling banyak diterbitkan dengan lima produk reksadana. Kemudian disusul reksadana exchange-traded fund (ETF) sebanyak dua produk. Lalu reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran masing-masing satu produk baru.
Baca Juga: IHSG menghijau sepekan, seluruh jenis reksadana ikut naik
Dengan produk reksadana terproteksi menjadi reksadana yang paling banyak diluncurkan pada Mei, semakin menasbihkan reksadana terproteksi adalah reksadana yang paling banyak diterbitkan setiap bulannya.
Dapat dimaklumi reksadana terproteksi rajin diluncurkan pada tahun ini seiring kinerja reksadana saham yang ambruk dan reksadana pendapatan tetap juga tidak berkinerja mentereng. Apalagi reksadana terproteksi merupakan reksadana tertutup yang hanya ditawarkan sekali.
Baca Juga: Bebas finansial di usia muda? Bisa banget, begini caranya
Selain itu, dengan banyaknya penerbitan reksadana terproteksi yang baru, maka investor memiliki pilihan investasi yang lebih luas.
Terlebih lagi, reksadana terproteksi juga membagi hasil investasinya dalam bentuk dividen secara periodik sehingga investor tidak perlu khawatir terhadap cash flow yang dimiliki serta membuat imbal hasil menjadi lebih visible.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News