kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Kinerja Puradelta Lestari tumbuh solid, analis rekomendasikan beli saham DMAS


Kamis, 02 September 2021 / 20:10 WIB
Kinerja Puradelta Lestari tumbuh solid, analis rekomendasikan beli saham DMAS
ILUSTRASI. Proyek pembangunan pabrik di kawasan industri terintegrasi PT Puradelta Lestari Tbk, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (14/9). Kinerja DMAS tumbuh solid analis rekomendasikan beli./pho KONTAN/Carolus AGus Waluyo/14/09/2016.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja keuangan PT Puradelta Lestari (DMAS) semakin solid. Para analis kompak merekomendasikan beli untuk DMAS karena yakin kinerja yang positif saat ini akan berlanjut hingga akhir tahun. 

Sepanjang semester I-2021, laba bersih perusahaan yang menjual lahan ini naik 265,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 289 miliar. Pertumbuhan pendapatan juga tidak kalah tinggi, yaitu naik 129,5% menjadi Rp 580 miliar. 

Tercatat, segmen idnsutri yang menyumbang besar pada pendapatan. Pendapatan usaha dari segmen industri sebesar Rp 436 miliar atau sekitar 75,3%. Selanjutnya, segmen hunian menyumbang sebesar Rp 101 miliar atau 17,4% dari pendapatan usaha. 

Sementara itu, segmen komersial, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha secara keseluruhan masing-masing berkontribusi 5,7%, 1,0% dan 0,7%. 

Baca Juga: PMI Manufaktur RI kembali naik, saham-saham ini bisa dicermati

Dalam riset RHB Sekuritas yang ditulis analis Christopher Andre Benas di 4 Mei lalu, tercatat kontribusi segmen industri di semester I-2021 jauh lebih tinggi dibanding kontribusi pada periode yang di tahun lalu. Andre mengatakan masa pandemi Covid-19 di tahun lalu membuat penyerahan lahan terhambat. Sementara, kinerja sudah lebih baik di tahun kedua pandemi. 

Sementara itu, gross profit margin (GPM) di semester I-2021 adalah 58%. Rasio tersebut lebih rendah 20 basis poin dari GPM di semester I-2020. Andre berharap GPM di segmen industri relatif stabil hingga akhir tahun sehingga DMAS dapat merealisasikan rencana untuk meningkatkan average selling price atawa rata-rata harga jual di tahun ini. 

Sejauh ini, industri yang kerap melirik lahan DMAS adalah otomotif dan teknologi. Terbaru, ada perusahaan mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Sementara, sebelumnya sudah ada tiga perusahaan mobil besar seperti Wuling, Mitsubishi dan Suzuki. 

Manajemen kini juga mengincar industri teknologi untuk masuk pada lahan Deltamas. Setelah PT Telkom Indonesia (TLKM) mengisi lahan Deltamas, terbaru manajemen mengatakan perusahaan digital asal Amerika Serikat (AS) juga akan menggunakan lahan perseroan. 

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham WIKA, WTON, dan WEGE dari analis

Sedangkan, Andre juga juga melihat penjualan lahan untuk perumahan berpotensi lebih tinggi dari pemain industri di tahun tahun ini. "Bersama Sinarmas Land yang ahli di kawasan perumahan, kami percaya DMAS akan mampu meningkatkan nilainya dalam 2-3 tahun," kata Andre dalam riset. 

Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 Juni 2021 tercatat Rp 6,48 triliun, lebih rendah 4,1% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,75 triliun.

 

Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas DMAS per 30 Juni 2021 sebesar Rp 1,10 triliun, lebih rendah 20,1% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,38 triliun.

Adapun, jumlah liabilitas perusahaan per 30 Juni 2021 tercatat Rp 1 triliun, sekitar 18,0% lebih rendah dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,22 triliun.

Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp 151 miliar atau sekitar 15,6%. Jumlah ekuitas (bersih) sendiri per 30 Juni 2021 menurun sekitar 1% menjadi Rp 5,47 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2020 sebesar Rp 5,53 triliun. 

Manajemen mengatakan DMAS tidak memiliki utang. Andre mengatakan DMAS akan mampu memuaskan investor karena memiliki arus kas yang kuat dan solid. "Dengan saldo kas yang sehat dan tidak ada utang, kami berharap DMAS terus membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham," kata Andre. 

Andre merekomendasikan beli dan memasang target harga Rp 280 per saham. Kompak, Robin Sutanto Analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 300 per saham. Sedangkan, Michael Audie Benas Analis CIMB Sekuritas merekomendasikan hold dan memasang target harga Rp 180 per saham.

Selanjutnya: Pendapatan dan laba bersih tumbuh, simak rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×