Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas DMAS per 30 Juni 2021 sebesar Rp 1,10 triliun, lebih rendah 20,1% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,38 triliun.
Adapun, jumlah liabilitas perusahaan per 30 Juni 2021 tercatat Rp 1 triliun, sekitar 18,0% lebih rendah dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,22 triliun.
Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp 151 miliar atau sekitar 15,6%. Jumlah ekuitas (bersih) sendiri per 30 Juni 2021 menurun sekitar 1% menjadi Rp 5,47 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2020 sebesar Rp 5,53 triliun.
Manajemen mengatakan DMAS tidak memiliki utang. Andre mengatakan DMAS akan mampu memuaskan investor karena memiliki arus kas yang kuat dan solid. "Dengan saldo kas yang sehat dan tidak ada utang, kami berharap DMAS terus membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham," kata Andre.
Andre merekomendasikan beli dan memasang target harga Rp 280 per saham. Kompak, Robin Sutanto Analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 300 per saham. Sedangkan, Michael Audie Benas Analis CIMB Sekuritas merekomendasikan hold dan memasang target harga Rp 180 per saham.
Selanjutnya: Pendapatan dan laba bersih tumbuh, simak rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News