Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mampu menunjukkan performa yang prima hingga kuartal ketiga tahun ini. Emiten farmasi pelat merah ini mencatat pertumbuhan laba di tengah beban kurs mata uang asing.
Berdasarkan laporan per kuartal ketiga 208, KAEF membukukan kenaikan total penjualan 23,92%, yakni dari Rp 4,39 triliun menjadi Rp 5,44 triliun. Setelah potongan penjualan, penjualan bersih KAEF tumbuh 23,49% menjadi Rp 5,31 triliun dari sebelumnya Rp 4,30 triliun.
Beban pokok penjualan KAEF pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 3,36 triliun. Jumlah ini naik 20,43% dari sebelumnya Rp 2,79 triliun.
Laba bersih Kimia Farma tumbuh 17,35% menjadi Rp 225,28 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan laba bersih ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pendapatan. Pasalnya, Kimia Farma mencatat beban kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 3,79 miliar. Hingga September 2017 lalu, KAEF mencatat pendapatan kurs mata uang asing bersih Rp 1,21 miliar.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, selain kinerja positif, tren harga saham KAEF secara year to date cenderung naik dan stabil. “Hanya saja, ada risiko persaingan produk dengan emiten sejenis,” kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).
William merekomendasikan beli saham KAEF dengan target harga Rp 3.000 per saham. Pukul 14.44 WIB hari ini, harga saham KAEF berada di level Rp 2.490 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News