kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kimia Farma (KAEF) genjot penggunaan capex di akhir tahun


Minggu, 21 Oktober 2018 / 16:13 WIB
Kimia Farma (KAEF) genjot penggunaan capex di akhir tahun
ILUSTRASI. PT. Kimia farma Tbk (KAEF)


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2018 mengalokasikan belanja modal atau capex hingga Rp 3,5 triliun. Anggaran tersebut sebagian besar akan digunakan untuk mendanai ekpansi anorganik perseroan termasuk merger dan akuisisi.

"Penggunaan capex sebesar Rp 2,3 triliun untuk merger dan akuisisi, sisanya sebesar Rp 1,2 triliun untuk bisnis organik. Penyerapannya sangat tergantung proses merger dan akuisisi terkait negosiasi, dimana untuk saat ini sudah terealisasi total capex sekitar 30%. Diharapkan saat proses merger dan akuisisi berhasil sampai akhir tahun minimal akan terserap 60%," kata Suharta Wijaya Direktur Keuangan KAEF pekan lalu.

Salah satu ekspansi yang telah dilakukan KAEF ialah mengakuisisi 60% saham perusahaan jaringan ritel farmasi di Arab Saudi, DaWaa Medical Limited Company, salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan pada awal tahun lalu. 

"Target akhir tahun 2018 ditetapkan Rp 175 miliar, dan sudah beroperasi komersil mulai April 2018 dengan capaian pendapatan Rp 52 miliar sampai dengan Juni 2018," kata Suharta.

Untuk ekspansi lainnya, KAEF berencana untuk mengembangkan klinik hemodialisa di kota besar lainnya, yang hingga saat ini baru ada satu di Bandung. Untuk pabrik farmasi di Banjaran dan Cikarang telah selesai pembangunan 100% dan untuk saat ini lagi dalam tahapan sertifikasi BPOM untuk mulai beroperasi. 

"Untuk fasilitas produksi herbal masih dalam tahap penyelesaian, sedangkan untuk proses akuisisi rumah sakit masih berlangsung dan diharapkan dapat selesai sesuai dengan schedule," kata Suharta

KAEF tetap optimis dengan pertumbuhan pendapatan dua digit hingga akhir tahun. Mengintip laporan keuangan semester I-2018, perseroan memperoleh kenaikan penjualan bersih hingga 29% yakni dari Rp 2,63 triliun di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 3,4 triliun. Bottomline KAEF juga terkerek naik 23% yoy menjadi Rp 96 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×