kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja Perusahaan Sekuritas di Indonesia Tumbuh pada September 2024, Ini Penyebabnya


Kamis, 24 Oktober 2024 / 20:40 WIB
Kinerja Perusahaan Sekuritas di Indonesia Tumbuh pada September 2024, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan sekuritas mencatatkan kinerja yang cukup positif hingga September 2024. KONTAN/Baihaki/24/9/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan sekuritas mencatatkan kinerja yang cukup positif hingga September 2024. Hal ini tercermin dari total transaksi yang masih dalam kondisi aman dan kenaikan jumlah investor. 

PT Kiwoom Sekuritas Indonesia melaporkan kinerja perusahaan hingga September 2024 masih cukup positif, seiring dengan jumlah investor ritel Kiwoom Sekuritas Indonesia yang bertambah sebanyak 18.870 secara year to date (YTD). 

Adapun hingga akhir tahun ini, Kiwoom Sekuritas Indonesia menargetkan jumlah investor ritel bisa mencapai 20.000. 

Baca Juga: IHSG Disetir Penantian Rilis Kinerja Emiten

Meski begitu, Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin menyebutkan bahwa sampai dengan September 2024, Kiwoom Sekuritas Indonesia secara akumulasi mencatatkan total transaksi di saham turun 17,6% secara year on year (YoY) atau mencapai Rp 15,95 triliun. 

“Tapi kami di kuartal kedua 2024 mencatatkan kenaikan nilai transaksi sebesar 12,8% secara YoY, seiring dengan kenaikan jumlah investor ritel,” kata Shin kepada KONTAN, Kamis (24/10). 

Selain itu, Shin melihat bahwa aktivitas investor saat ini dipengaruhi volatilitas pasar yang meningkat karena faktor ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter dari bank sentral. 

“Meski demikian kami melihat investor institusi masih akan menjadi backbone di tengah fluktuasi pasar yang mempengaruhi investor ritel,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Shin menyebutkan, berdasarkan data historikal, setiap kuartal IV menunjukkan terjadinya kenaikan nilai transaksi dari investor, seperti di tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,7% secara QoQ dan tahun 2022 tumbuh 88% QoQ. Untuk itu, ia berpandangan positif terkait pertumbuhan di kuartal IV 2024. 

Baca Juga: Ini Daftar Saham Emiten di Lingkaran Prabowo-Gibran yang Bisa Dicermati

“Kami juga berpandangan beberapa sentimen pendorong kenaikan transaksi di kuartal IV, diantaranya yaitu adanya rebalancing paska rilis kinerja kuartal III-2024, dari beberapa investor institusi dan juga investor ritel, lalu pelonggaran kebijakan moneter yang mendongkrak likuiditas pasar, dan penambahan aktif investor,” ungkapnya. 

Shin menyebutkan sejumlah strategi yang dilakukan Kiwoom Sekuritas Indonesia  untuk kuartal IV 2024, diantaranya yautu, masih akan berfokus pada peningkatan nilai transaksi dan retention rate,seperti melalui pemberian promo untuk transaksi margin kepada investor lama dan baru serta promo fee transaksi nasabah baru sebesar 0,09%.

Selaras dengan hal ini, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia melaporkan bahwa nilai transaksinya semakin positif terutama dilihat dari sisi pangsa pasar, jika dibandingkan dengan sekitar 90 sekuritas yang ada di Indonesia.

Mirae Asset Sekuritas Catatkan Kinerja Positif

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi Taufan menyebutkan, pada kuartal III-2024, pangsa pasar nilai transaksi saham investor pasar modal yang menjadi nasabah perusahaan mencapai 5,08%. Angka itu naik dari 4,06% pada kuartal II/2024 dan 4,89% pada kuartal III/2024. 

Baca Juga: Emiten Dirikan Anak Usaha, Akuisisi hingga Jajaki Bisnis Baru di Sektor Tambang

“Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh beberapa inovasi yang diinisiasi perusahaan. Kami meyakini nilai transaksi saham investor dan trader akan tumbuh hingga akhir tahun ini,” kata Tomi kepada KONTAN, Kamis (24/10). 

Untuk itu, Tomi menuturkan bahwa Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis sampai akhir tahun nilai transaksi saham akan terus tumbuh karena beberapa faktor, terutama dari sisi kebijakan pasar modal, makro ekonomi, dan politik.

Di samping itu, Tomi menyebutkan sentimen  yang bisa mempengaruhi transaksi harian di kuartal IV-2024 di antaranya yaitu, dari sisi kebijakan pasar modal, otoritas baru memberlakukan peraturan transaksi margin pada awal Oktober ini, sehingga memungkinkan lebih banyak investor dan trader saham untuk memanfaatkan transaksi margin. 

Menurutnya, kesempatan tersebut berpotensi meningkatkan nilai transaksi saham hingga akhir tahun. 

Sedangkan dari sisi makro ekonomi, Tomi bilang, setelah The Fed menurunkan suku bunga maka harapannya juga kondisi pasar akan membaik. Adapun dari sisi politik positifnya yaitu, animo masyarakat dan pelaku pasar modal dalam berinvestasi setelah terbentuknya kabinet pemerintahan baru.

Tomi menjelaskan bahwa Mirae Asset Sekuritas Indonesia akan terus melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Misalnya, dari internal yaitu melakukan beberapa inisiatif inovasi. 

Baca Juga: Saham Emiten Sawit Tertekan Pemangkasan Nilai (Haircut) di Bursa

“Kami adalah aplikasi transaksi saham mobile baru bernama M-STOCk dan kami juga sedang menggalakkan program promosi Trading Festival 2024. Program tersebut memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memperluas portofolio saham mereka dengan produk reksadana, di mana nasabah yang mencapai transaksi akumulasi minimal tertentu dapat memperoleh cashback hingga 25% dari biaya transaksi dalam bentuk reksadana,” ungkapnya. 

Selain itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga sedang menggiatkan program optimalisasi database untuk mereaktivasi nasabah yang kurang aktif di pasar saham melalui unit bisnis baru bernama Investment Solution, yang sudah memperlihatkan adanya peningkatan nilai transaksi saham nasabah.

Tomi juga memprediksi bahwa kinerja perusahaan Sekuritas di Indonesia masih positif karena saat ini investor saham dan investor pasar modal di Indonesia masih rendah, terutama dilihat dari angka literasi dan inklusi yang sekitar 4% dan 2%. 

“Kita semua perlu mencermati rendahnya literasi dan inklusi pasar modal tersebut sebagai potensi yang sangat besar dan bertumbuh bagi perusahaan efek dan pasar modal Indonesia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×