Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT RMK Energy Tbk (RMKE) masih bertumbuh, yang tercermin dari naiknya kinerja operasional RMKE sepanjang Januari hingga Mei 2023.
Hingga periode Mei 2023, RMKE berhasil membongkar 1.970 train set dengan kapasitas 5,2 juta metrik ton batubara. Realisasi ini tumbuh sebesar 19,7% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
RMKE berhasil memuat 473 tongkang dengan kapasitas 3,7 juta MT batubara, atau tumbuh sebesar 36,2% YoY. Direktur Utama RMKE Tony Saputra mengatakan, peningkatan bongkar dan muat batubara ini tidak terlepas dari ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 38 menit menjadi 3 jam 21 menit per train set dibandingkan periode yang sama tahun lalu selama 04 jam.
Baca Juga: RMK Energy (RMKE) Tebar Dividen Perdana sejak IPO, Segini Besarannya
Dari segmen penjualan batubara, perusahaan yang berbasis di Sumatra Selatan ini berhasil membukukan penjualan batubara sebesar 1 juta metrik ton hingga periode Mei 2023, dengan pertumbuhan sebesar 28,5% secara tahunan.
Hingga periode Mei 2023, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang telah tercapai masing-masing sebesar 41,8% dan 33,9% dari target tahun ini. Sementara volume penjualan batubara telah tercapai sebesar 35,9% dari target tahun ini.
Di sisi lain, penggunaan bahan bakar memang meningkat sebesar 26,8% YoY seiring dengan peningkatan volume jasa batubara. Namun, rasio penggunaan bahan bakar per metrik ton batubara menjadi lebih efisien, dari semula 0,92 liter per ton di tahun lalu menjadi 0,86 liter per ton pada tahun ini.
Manajemen RMKE optimistis kinerja segmen penjualan batubara tahun ini masih akan tumbuh dengan volume penjualan batubara yang terus meningkat mengalahkan efek normalisasi harga batubara.
Kinerja segmen penjualan batubara ini juga ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 511.800 metrik ton batubara, meningkat sebesar 28,5% YoY sejak beroperasi pada Februari tahun lalu.
Baca Juga: Simak Sederet Bisnis Energi Hijau yang Telah Dilaksanakan Bukit Asam (PTBA)
Adapun produksi batubara in-house berkontribusi sebesar 51,2% total volume penjualan batubara. Peningkatan kontribusi penjualan batubara in-house ini juga menjadi indikator efisiensi yang efektif dengan biaya produksi yang lebih rendah melalui afiliasi kontraktor tambang in-house.
Tony menyampaikan, saat ini RMKE masih berfokus melakukan ekspansi dengan membangun hauling road untuk memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang seamless di Sumatra Selatan. Meski demikian, RMKE berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya.
Asal tahu, RMKE akan membagikan dividen secara perdana sejak melakukan initial public offering (IPO) pada tahun 2021. Pembagian dividen ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada hari ini, Selasa (20/6).
Emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan hasil tambang ini menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 30,6 miliar. Jumlah ini setara dengan 8% laba bersih tahun 2022. Adapun setiap pemegang satu saham RMKE akan mendapat dividen Rp 7.
“Pada tahun ini, Manajemen optimistis untuk meningkatkan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batubara dengan pertumbuhan volume batubara yang masih tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Tony, Selasa (20/6).
Sebagai gambaran, pada 2022 RMKE mencetak laba bersih mencapai Rp 388,97 miliar atau meningkat 95,1% secara year-on-year (YoY). Dari sisi topline, RMKE mencatat pendapatan usaha Rp 2,7 triliun atau meningkat 46,6% secara yoy.
Baca Juga: Incar Dana Rp 3,68 Triliun, Bank QNB (BKSW) Rights Issue 14,72 Miliar Saham
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra juga menambahkan untuk memastikan ekspansi berjalan dengan baik, RMKE masih mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan.
Berdasarkan hasil RUPST, dari total laba bersih tahun 2022, sebesar Rp 82,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan, sementara sebanyak Rp 275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan.
Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal RMKE tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar. Selain dari pendanaan internal, RMKE juga masih membuka peluang pendanaan dari pihak eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News