kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja operasional Aneka Tambang (ANTM) diproyeksi membaik tahun ini


Selasa, 02 Februari 2021 / 22:08 WIB
Kinerja operasional Aneka Tambang (ANTM) diproyeksi membaik tahun ini


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas volume penjualan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan sepanjang 2020. Berdasarkan laporan resminya, sejumlah komoditas seperti emas, perak, hingga feronikel mengalami penurunan secara volume.

Feronikel misalnya, ANTM menjual 26.163 ton nikel dalam feronikel (TNi) sepanjang 2020, yang menurun tipis 0,18% dari tahun sebelumnya yang sebesar 26.212 TNi.

Namun, ANTM mencatatkan volume (unaudited) feronikel sebesar 25.970 TNi yang merupakan capaian produksi tertinggi sepanjang sejarah Perseroan. Realisasi ini naik 0,9% dari capaian produksi feronikel tahun sebelumnya sebesar 25.713 TNi.

Adapun sepanjang 2020, volume produksi bijih nikel (unaudited) yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTM dan pelanggan domestik tercatat sebesar 4,76 juta wmt, menurun  45,2% dari tahun sebelumnya yakni 8,69 juta wmt.

Baca Juga: Kenaikan harga komoditas diharapkan mampu mendorong permintaan perak Antam

Di sisi lain, penjualan bijih nikel sepanjang 2020 sebesar 3.29 juta wmt atau turun 56,39% dari realisasi tahun 2019 yang mencapai 7.55 juta wmt.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, ANTM tidak lagi menjual bijih nikel ke pasar ekspor sepanjang 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menangguhkan izin penjualan ekspor bijih nikel pada awal tahun 2020.

Kunto mengatakan, penjualan bijih nikel ANTM pada tahun 2020 sepenuhnya diserap oleh pelanggan di pasar domestik.

“Oleh karena itu, tingkat produksi bijih nikel ANTM menyesuaikan tingkat kebutuhan penjualan serta tingkat penyerapan bijih nikel untuk keperluan pabrik feronikel milik ANTM,” terang Kunto kepada Kontan.co.id, Selasa (2/2).

Sementara total volume produksi (unaudited) emas dari Tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.672 kilogram (Kg) atau setara 53.756 troy oz, menurun 14,7% dari tahun 2019 yang mencapai 1.962 Kg atau 63.080 troy oz.

Kunto menyebut, emiten tambang pelat merah ini memfokuskan market domestik dalam penjualan bisnis emas pada tahun 2020, selaras dengan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi emas. Hal ini memicu penyesuaian produksi emas ANTM dengan menyesuaikan kebutuhan pasar domestik.

Pada tahun ini, ANTM terus  berupaya mempertahankan capaian kinerja produksi dan penjualan semua komoditas inti.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×