kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Kinerja Membaik pada 2024, Kimia Farma Optimistis Lanjutkan Tren Positif di 2025


Selasa, 08 Juli 2025 / 16:53 WIB
Kinerja Membaik pada 2024, Kimia Farma Optimistis Lanjutkan Tren Positif di 2025
ILUSTRASI. Pelaksanaan tes usap di apotek Kimia Farma. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF), perusahaan healthcare terintegrasi dari hulu ke hilir, optimistis dapat melanjutkan tren kinerja positif pada 2025 setelah mencatat perbaikan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang 2024. 

Di tengah tantangan industri farmasi, KAEF berhasil menjaga pertumbuhan penjualan, menurunkan beban pokok penjualan (COGS), dan mengurangi beban usaha. 

Corporate Secretary, Kimia Farma, Ganti Winarno Putro mengatakan, mengatakan transformasi bisnis yang dimulai sejak tahun lalu berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Catatkan Rugi Rp 842,07 Miliar di 2024

"Fokus pada profitabilitas serta efisiensi biaya, ditambah restrukturisasi utang dengan sejumlah bank, turut mendorong penurunan rugi bersih sebesar Rp 1,05 triliun pada 2024," ujar Ganti dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025). 

Capaian ini memperkuat pondasi kinerja dan membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan di 2025. Untuk mempertahankan momentum, Ganti bilang, Kimia Farma menjalankan tiga strategi utama menghadapi kompetisi industri farmasi nasional. 

Pertama, penguatan fundamental bisnis melalui penyederhanaan portofolio produk dengan mendorong produk unggulan yang bernilai tinggi dan bermargin kompetitif. 

Kedua, optimalisasi saluran penjualan guna memperluas jangkauan serta memperkuat penetrasi pasar demi peningkatan daya saing dan pertumbuhan berkelanjutan. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Luncurkan Injeksi Penghilang Nyeri Produksi Lokal

Ketiga, penguatan digitalisasi di sektor apotek dan inovasi produk, melalui pengembangan produk baru yang sesuai dengan tren kesehatan masyarakat dan kebutuhan pasar.

Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi dan pengendalian biaya secara menyeluruh, termasuk optimalisasi harga pokok penjualan dan biaya operasional.

Dengan strategi tersebut, Kimia Farma optimistis dapat memperkuat posisinya di industri farmasi nasional dan mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Perseroan juga berkomitmen mendukung terciptanya akses layanan kesehatan yang mandiri, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Mencermati Fluktuasi Kurs Rupiah

Upaya efisiensi yang dilakukan Kimia Farma bersama seluruh entitas anak perusahaannya berhasil menurunkan beban pokok penjualan dan beban usaha. COGS pada 2024 tercatat turun 1,02% menjadi Rp 6,99 triliun dari Rp7,06 triliun pada 2023. 

Penurunan ini turut mendorong peningkatan laba bruto sebesar 4,96% secara tahunan (YoY).

Beban usaha juga berhasil ditekan, turun 15,68% dari Rp4,49 triliun pada 2023 menjadi Rp3,79 triliun pada 2024. Capaian ini mencerminkan efektivitas strategi transformasi dan pembenahan internal perusahaan.

Dari sisi bottom line, rugi bersih Kimia Farma menyusut signifikan sebesar 46,56% secara YoY, dari rugi Rp2,26 triliun pada 2023 menjadi rugi Rp1,20 triliun pada 2024. Perbaikan ini menunjukkan bahwa arah transformasi yang ditempuh berada pada jalur yang tepat.

Perseroan menegaskan bahwa proses transformasi tidak boleh berhenti. Optimalisasi aset dan restrukturisasi bisnis terus dilakukan guna memperkuat struktur keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan pada 2025, Intip Strateginya

Transformasi ini mencakup seluruh lini bisnis Kimia Farma, mulai dari manufaktur, perdagangan dan distribusi, hingga ritel.

Kimia Farma berhasil memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat daya saingnya di industri farmasi.

Selanjutnya: ESDM Buka Peluang Penunjukan Langsung WK Migas

Menarik Dibaca: Bank Mandiri Salurkan BSU Untuk 2,89 Juta Pekerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×