kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Matahari Departement Store (LPPF) Diproyeksi Tertekan, Cek Rekomendasi Analis


Kamis, 18 Juli 2024 / 21:12 WIB
Kinerja Matahari Departement Store (LPPF) Diproyeksi Tertekan, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Penjujalan sisa stok terakhir di depan gerai Matahari Department Store yang tutup di?WTC Serpong, Tangerang Selatan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) diprediksi masih akan tertekan di tahun ini meskipun perusahaan membukukan kinerja positif di awal tahun. Pada kuartal I-2024, LPFF membukukan laba bersih Rp 326 miliar atau naik 221,85% secara year on year (YoY). 

Namun, same store sales growth (SSSG) dalam periode promosi Lebaran tergelincir 2,4% YoY, karena tingkat hunian mal masih belum pulih seperti sebelum pandemi di samping persaingan yang semakin ketat. Selain itu, LPPF juga akan menutup 10 toko berkinerja buruk untuk memperbaiki kinerja. Delapan di antaranya telah disetujui. 

LPPF juga telah mengubah strategi mereka dari pay less feel good, menjadi feel good dengan lebih fokus pada pengembangan merek dan bertujuan untuk ekspansi margin dengan mengarah ke kelompok masyarakat berpenghasilan lebih tinggi. 

Baca Juga: Tutup 2 Gerai, Ini Rekomendasi Saham Matahari Departemen Store (LPPF)

Equity Research Analyst Ciptadana Sekuritas Alif Ihsanario memproyeksi, kinerja LPFF akan cenderung menurun di tahun ini karena telah berakhirnya hari raya besar seperti Idul Fitri, sehingga menurunkan minat konsumen untuk berbelanja. Kendati begitu, pendapatan bersih LPPF mencapai Rp 1,97 triliun, meningkat 36,80% secara tahunan. 

Meski demikian, Alif juga memproyeksi bahwa penjualan LPPF di tahun 2024-2025 akan turun sebesar 4,7% dan 6,1%. Hal ini sehubungan dengan risiko ekonomi makro di tengah transformasi Matahari Department Store.

"Selain itu, laba kotor LPPF juga sedikit tertekan di kuartal I-2024, karena adanya penumpukan persediaan sebelum Lebaran," kata Alif dalam risetnya, 3 Mei 2024.

Lebih lanjut, Alif mengatakan bahwa pivot strategis LPPF tidak diragukan lagi juga akan membebani margin. Pasalnya, Matahari Department Store berencana untuk bermitra dengan influencer media sosial utama untuk menargetkan generasi pelanggan baru, melakukan kampanye pemasaran di luar musim perayaan utama, dan fokus pada pembangunan komunitas. 

Baca Juga: Penutupan Gerai Beri Dampak Positif ke Matahari Departemen Store (LPPF)

Untuk menjaga integritas margin, LPPF akan menerapkan arus persediaan yang efisien dalam jangka waktu yang lebih ketat, menegosiasikan kembali biaya sewa dan mengoptimalkan perencanaan tenaga kerja. Tak hanya itu, LPPF juga akan menikmati beban bunga yang lebih rendah setelah pelunasan pinjaman jangka pendek di kuartal pertama 2014.

 

“Dengan begitu, kami telah menurunkan estimasi laba untuk 2024-2025 sebesar -39,8% dan -36,7% menjadi Rp741 miliar-Rp 767 miliar karena kinerja yang kurang baik pada periode musiman utama, latar belakang ekonomi makro yang kurang baik, dan biaya operasional yang lebih tinggi,” imbuhnya. 

Selaras dengan hal ini, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai dengan adanya rencana LPPF untuk menutup 10 toko berkinerja buruk, serta rencana mengubah strategi dari pay less feel good, menjadi feel good dengan lebih fokus pada pengembangan merek dan bertujuan untuk ekspansi margin dengan mengarah ke kelompok masyarakat berpenghasilan lebih tinggi akan berdampak positif bagi kinerja pendapatan maupun penjualan LPPF.

Azis juga memperkirakan di tahun ini laba bersih LPPF akan bertumbuh positif sebesar 9,78% secara yoy menjadi Rp 741 miliar dengan asumsi peremajaan gerai dan penambahan sebanyak 4-6 gerai lagi di tahun 2024 akan terus berjalan.

"Namun, LPPF masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya yaitu konsumsi masyarakat yang masih melambat," kata Azis kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Baca Juga: LPPF Akan Fokus Ekspansi Gerai dan Memperkuat Pengembangan Bisnis Omnichannel

Selain itu, Azis mengatakan tantangan lainnya datang dari meningkatnya persaingan karena bisa menjadi faktor penurunan dari SSSG LPPF. Dia memperkirakan, penjualan LPPF akan melambat karena momen seperti Lebaran telah lewat.

Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora juga memperkirakan bahwa kinerja LPPF di tahun ini akan cenderung tertekan karena adanya hambatan bisnis seperti persaingan yang terus-menerus terjadi dengan perusahaan ritel lainnya, sehingga sulit mendapatkan pelanggan.

“Bisnis konsinyasi LPPF yang tinggi sebesar 70% dari penjualan membuatnya sulit untuk mengikuti tren fesyen yang bergerak cepat,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).

Namun, menurutnya, dengan adanya rencana optimalisasi gerai oleh LPPF diperkirakan akan menjadi sentimen positif untuk perusahaan, karena tentunya akan memangkas beban terhadap gerai yang tidak produktif, sehingga emiten bisa lebih efektif, dan akan membuat laba lebih meningkat ke depannya.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Diramal Lanjutkan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham untuk Rabu (10/1)

Sedangkan untuk tantangan utama untuk LPPF, Andhika bilang, datang dari banyak nya toko online dan mereka semakin berkembang. Oleh karena itu LPPF juga perlu meningkatkan penjualan online nya, supaya bisa bersaing.  

Dia memproyeksi, penjualan LPPF akan bergeliat lagi pada akhir tahun, ketika momen Natal dan tahun baru. "Selanjutnya, tantangan LPPF juga datang dari selesainya momen anak-anak masuk sekolah, sehingga membuat masyarkat akan menahan untuk belanja pakaian," kata dia.

Dengan faktor-faktor tersebut, Adhika merekomendasikan wait and see karena pergerakan saham LPPF secara teknikal sedang downtrend. Sedangkan Azis merekomendasikan Hold untuk LPPF, dengan target harga Rp 1.665 per saham.

Sementara Alif, merekomendasikan buy atau beli untuk LPPF dengan target harga Rp 2.160 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×