Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang tergabung dalam Indeks LQ45 telah melaporkan kinerja kuartal pertama 2022. Hasilnya, kinerja ciamik didominasi oleh emiten berbasis tambang.
Terbaru, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melaporkan laba bersih senilai Rp 1,47 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022. Realisasi ini melesat 132% dari laba bersih yang ditorehkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 630,38 miliar.
Pada kuartal pertama 2022, emiten pelat merah ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 9,75 triliun atau naik 6% dibandingkan pada kuartal pertama 2021 sebesar Rp 9,21 triliun.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan Senin (23/5), Sektor Teknologi Jadi Pemberat
Kinerja moncer ANTM melengkapi kinerja positif deretan emiten tambang logam lainnya, sebut saja PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
MDKA bahkan berhasil melepas jerat kerugian dengan membukukan laba bersih senilai US$ 69,65 juta sepanjang tiga bulan pertama 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, emiten tambang emas dan tembaga ini membukukan kerugian bersih senilai US$ 4,98 juta.
Tak hanya emiten tambang logam, emiten berbasis tambang batubara juga berkinerja moncer. Sebut saja PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan juga PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berhasil mencetak kinerja mentereng di tiga bulan pertama 2022.
Kinerja moncer ini tidak terlepas dari kenaikan harga batubara global yang mendongkrak realisasi harga jual rata-rata atau average selling price (ASP). ITMG misalnya, memperoleh rata-rata harga jual batubara sebesar US$ 150 per ton pada kuartal pertama 2022. ASP ini lebih tinggi 121% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: INDF hingga HMSP Masuk Daftar Top Picks Mirae Asset Sekuritas, Ini Daftar Lengkapnya
Kinerja mentereng juga ditunjukkan oleh lima emiten perbankan besar yang tergabung dalam LQ45, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kelima bank terbesar di tanah air ini kompak mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih hingga dua digit sepanjang kuartal pertama 2022.
Di sisi lain, kinerja emiten barang konsumsi masih beragam. Emiten berbasis tembakau seperti PT HM Sampoerna Tbk (HSMP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada kuartal pertama 2022.
Jika dilihat dari sisi pendapatan, HMSP mencatatkan kenaikan sebesar 11% yoy, ditopang oleh kenaikan volume penjualan sebesar 5,2% diikuti dengan kenaikan ASP. Sementara pendapatan GGRM masih terkontraksi ditekan oleh performa dari kedua segmennya, yaitu Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Sementara itu, emiten barang konsumsi lainnya yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kinerja yang prima. Laba bersih UNVR berhasil naik 19,02% menjadi Rp 2,02 triliun pada kuartal pertama 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News