Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I-2025, di tengah masih berlanjutnya isu proyek Meikarta.
Perseroan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,07 triliun hingga Maret 2025, naik 157,70% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp 415,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi utama pendapatan berasal dari segmen penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar Rp 763,33 miliar.
Selanjutnya, penjualan lahan komersial dan rumah toko sebesar Rp 130,98 miliar, pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp 106,71 miliar, penjualan tanah industri Rp 54,54 miliar, serta pendapatan sewa dan lainnya Rp 39,07 miliar.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil di Tahun 2025
Direktur LPCK Marlo Budiman menyatakan bahwa pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh serah terima unit rumah tapak, apartemen, ruko, lahan industri, serta kontribusi dari segmen non-properti seperti pengelolaan kawasan Lippo Cikarang.
“Segmen pengelolaan kota menunjukkan performa solid dengan pertumbuhan 13,8% yoy,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (30/4).
Sepanjang kuartal I-2025, LPCK juga mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 142,79 miliar, tumbuh 139,40% dibandingkan kuartal I-2024. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 173 miliar, atau setara 16% dari total pendapatan.
Dari sisi pemasaran, LPCK mengantongi marketing sales sebesar Rp 323 miliar, atau 19,6% dari target tahunan Rp 1,65 triliun.
Marketing sales tersebut ditopang oleh permintaan kuat terhadap produk residensial dan rumah toko yang masing-masing berkontribusi 67% dan 33%. Total unit yang terjual sebanyak 325 unit dari berbagai segmen, termasuk hunian, komersial, dan lahan industri.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil
Namun demikian, proyek Meikarta masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan. Dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), LPCK menyampaikan bahwa proses pembangunan, serah terima unit, dan pengembalian dana (refund) untuk proyek Meikarta masih berlangsung.
Corporate Secretary LPCK, Peter Adrian, menyampaikan bahwa PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang telah memulai serah terima unit Apartemen Meikarta yang selesai dibangun sejak 2020.
Hingga Maret 2025, lebih dari 60% unit telah rampung, dengan progres pembangunan mencapai lebih dari 75%. Penyerahan sekitar 7.000 unit sisanya akan dilakukan bertahap hingga Juli 2027 sesuai putusan homologasi.
Komitmen pengembalian dana kepada konsumen juga ditegaskan dalam pertemuan antara CEO Lippo Group James Riady dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pada 23 April 2025. Dana refund akan bersumber dari kas internal dan hasil penjualan unit Meikarta.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat pada Senin (28/4), Cek Rekomendasi Saham dari Analis Berikut
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menyebut ada tiga faktor utama yang mendorong peningkatan kinerja LPCK, yaitu serah terima unit properti Meikarta, diversifikasi pendapatan dari sektor hunian, ruko, dan pengelolaan kawasan, serta efisiensi operasional.
“Meski beban pokok pendapatan meningkat, laba kotor tetap tumbuh signifikan,” jelasnya.