kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Kinerja Lippo Cikarang (LPCK) Pulih pada Kuartal III-2025, Ini Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 30 Oktober 2025 / 17:28 WIB
Kinerja Lippo Cikarang (LPCK) Pulih pada Kuartal III-2025, Ini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan pemulihan kinerja sepanjang periode Januari hingga September 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan pemulihan kinerja sepanjang periode Januari hingga September 2025.

LPCK mampu mencetak laba Rp 264,84 miliar per kuartal III-2025. Ini berbanding terbalik dari rugi Rp 1,6 triliun di periode sama tahun lalu.

Perbaikan kinerja itu diawali dari peningkatan pendapatan neto sebesar 250,27% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 3,36 triliun di periode ini, dari sebelumnya Rp 961,36 miliar per September 2024.

Marlo Budiman, Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk mengatakan, peningkatan ini terutama berasal dari pendapatan serah terima rumah tapak, apartemen, unit komersial (ruko), lahan industri, serta kontribusi dari segmen non-properti melalui pengelolaan kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis.

Baca Juga: Lippo Cikarang (LPCK) Balik Rugi menjadi Laba Rp 264,84 Miliar per Kuartal III 2025

Segmen penjualan rumah hunian dan apartemen berkontribusi paling besar ke pendapatan di periode ini, yaitu sebesar Rp 2,34 triliun. 

Lalu, segmen pendapatan pengelolaan kota menyumbang Rp 354,77 miliar, segmen penjualan lahan komersial dan rumah toko Rp 322,12 miliar, segmen penjualan tanah industri Rp 318,25 miliar, serta segmen pendapatan sewa dan lainnya Rp 103,95 miliar.

Segmen penjualan rumah tapak dan apartemen serta unit komersial mencatat pertumbuhan pendapatan signifikan masing-masing sebesar 683% dan 187% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, segmen pengelolaan kota juga memberikan kontribusi positif dengan pendapatan mencapai Rp355 miliar.

Per kuartal III 2025, LPKR mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun. Ini setara dengan 73% dari target tahun 2025 yang sebesar Rp 1,65 triliun.

Raihan prapenjualan per September 2025 terutama didorong oleh tingginya permintaan terhadap produk residensial. Khususnya, rumah tapak dan unit komersial yang masing-masing menyumbang 60% dan 34% dari total marketing sales.

Baca Juga: LPKR Akuisisi Aset Hotel Aryaduta dari First Reit, Cermati Rekomendasi Analis

“Segmen lahan industri turut memberikan kontribusi sebesar 6%. Per kuartal III 2025, perseroan telah berhasil menjual sebanyak 1.154 unit, yang didukung oleh produk baru yaitu Neo Top,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).

Menurut Marlo, prospek industri properti masih prospektif, khususnya pada segmen hunian terjangkau dan premium, yang menunjukkan tren permintaan yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan memastikan proses serah terima berjalan sesuai jadwal,” ungkapnya.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, pemulihan kinerja LPCK sebenarnya di atas ekspektasi.

Namun, memang sektor properti saat ini tengah ada dalam masa pemulihan setelah mulai memasuki era suku bunga rendah.

Federal Reserve baru saja menurunkan suku bunga sebesar 25 bps ke kisaran 3,75%–4,00% pada pertemuan Oktober 2025. Sementara, suku bunga Bank Indonesia (BI) saat ini ada di level 4,75%.

“Kenaikan performa LPCk pun ditopang penjualan unit perumahan. Ini artinya pelaku pasar sudah melihat tren perbaikan industri properti,”ujarnya kepada Kontan, Kamis (30/10/2025).

Dengan penurunan suku bunga, permintaan akan aset properti akan bertambah lantaran ada penurunan bunga KPR/KPA. Di sisi operasional perusahaan, penurunan suku bunga bisa mereduksi borrowed cost effect.

Sentimen di industri properti masih positif, termasuk dari perpanjangan PPN DTP hingga tahun 2026. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga masih bisa terjadi di atas ekspektasi pada tahun depan, khususnya untuk konsumsi masyarakat menengah satas.

“Pertumbuhan itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan di sektor properti lebih kencang lagi ke depan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Nafan melihat proyek Meikarta harus bisa dilanjutkan untuk menopang kinerja LPCK dan juga menambah suplai untuk aset hunian.

Berdasarkan catatan KONTAN, LPCK menggelar rights issue pada 27 Maret 2025 dengan jumlah hasil Rp 1,22 triliun. Per 30 Juni, sebesar Rp 995 miliar telah disetor kepada perusahaan anak LPCK, yaitu PT Megakreasi Cikarang Permai (MKCP). Dana itu akan digunakan untuk penyertaan modal kepada PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).

Asal tahu saja, MSU saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan apartemen di Meikarta District 1 dan District 2, yang berlokasi di Cibatu, Cikarang Selatan. Proyek apartemen tersebut ditargetkan bertambah 6.100 unit apartemen hingga akhir tahun 2025.

Sementara, target tambahan unit yang akan diserahterimakan sampai dengan 2027 ialah sekitar 3.400 unit.

“Kalau pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah bisa di atas ekspektasi, sektor properti bisa lebih baik. Jadi, proyek Meikarta harus berlanjut,” tuturnya.

Nafan pun merekomendasikan hold untuk LPCK dengan target harga Rp 665 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham LPCK ada di level support Rp 86 per saham dan resistance Rp 93 per saham. Herditya pun merekomendasikan trading buy untuk LPKR dengan target harga Rp 97 – Rp 101 per saham.

Selanjutnya: PT SMI Perkuat Konektivitas Wisata Bali Lewat Pembiayaan Rp2,83 T

Menarik Dibaca: 9 Tips Menjadi Lebih Percaya Diri yang Efektif, Coba yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×