Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Kinerja keuangan menjadi perhatian investor di bursa Amerika Serikat sembari menunggu hasil pertemuan bank sentral Federal Reserve. Namun, suntikan sentimen dari kinerja korporasi dan data ekonomi terbaru mengecewakan investor.
Indeks Standard & Poor’s 500 merosot 1,3% menjadi 2.029,55 pada penutupan pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Averate kehilangan 291,49 atau 1,7% menjadi 17.387,21. Di tengah perdagangan, Dow sempat kehilangan sampai 400 poin.
Indeks teknologi di S&P 500 merosot 3,3% kemarin, penurunan terbesar sejak tahun 2011. Indeks Nasdaq 100 yang memperdagangkan saham-saham teknologi merosot 2,6%, penurunan terbesar sejak April tahun lalu.
Saham Microsoft Corp tenggelam 9,3% setelah mengumumkan data penjualannya di bawah ekspektasi pasar. Produsen alat berat Caterpillar Inc juga merosot 7,2% setelah memprediksi kinerja 2015 tidak sebaik estimasi. Procter & Gamble Co merosot 3,5% lantaran kinerjanya terpangkas oleh tren penguatan dollar AS.
Sementara itu, saham Apple Inc meloncat 6% pada post-market trading setelah melaporkan pendapatan sesuai dengan estimasi. Yahoo Inc juga meloncat 6% di akhir perdagangan setelah mengumumkan rencana spin off Alibaba Group Holding Ltd.
"Nilai kurs dan pelambatan ekonomi global yang berkelanjutan menyababkan dampak besar pada hasil kinerja keuangan korporasi," kata Chad Morganlander, Manager di Stifel Nicolaus & Co.
Ditambah dengan data ekonomi yang tidak sebaik perkiraan pasar, bursa AS merosot. Permintaan barang tahan lama, yang menunjukkan optimisme masyarakat pada ekonomi masa depan, merosot 3,4%. Ini merupakan hasil terburuk sejak Agustus tahun lalu.
Pembelian rumah baru di AS naik 12% pada bulan Desember menjadi rata-rata 481.000 dalam setahun, dibandingkan 431.000 pada bulan November. Kepercayaan konsumen di AS juga naik ditopang penurunan tingkat pengangguran dan penurunan harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News