kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja kokoh, emiten material konstruksi dan bangunan pasang target optimistis


Rabu, 03 November 2021 / 08:23 WIB
Kinerja kokoh, emiten material konstruksi dan bangunan pasang target optimistis
ILUSTRASI. ARNA targetkan Utilisasi Plant Mendekati 100% Hingga Akhir Tahun


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

Penjualan ARNA juga akan ditopang dari banyaknya proyek peremajaan rumah tinggal. ”Memperhatikan kinerja selama 9 bulan pertama 2021, kami merevisi naik target laba bersih 2021 dari semula Rp 422 miliar menjadi sekitar Rp 460 atau bertumbuh sekitar 40%,” terang Rudy saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/11).

Emiten keramik lainnya, yakni PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) juga membukukan kinerja apik sepanjang Januari-September 2021.

Pendapatan bersih CAKK tercatat mencapai Rp 192,80 miliar atau terkerek 29,54% secara year-on-year (yoy). Dengan demikian, CAKK berhasil meraup laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 5,33 miliar.

Direktur CAKK Juli Berliana Posman menuturkan, membaiknya kinerja  CAKK tidak terlepas dari adanya penetrasi pasar baru di beberapa daerah. Di samping itu efisiensi dari sisi produksi yang membaik turut membantu CAKK dalam mendongkrak kinerja.

Baca Juga: Ada PPKM, target pendapatan Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) tahun ini akan ada koreksi

Namun, Berliana menilai relaksasi di sektor properti belum sepenuhnya tercermin pada kinerja CAKK. Pihaknya berharap permintaan di sektor ini akan lebih baik ke depannya.

“CAKK optimistis pertumbuhan pendapatan dan laba bersih akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” terang Berliana kepada Kontan.co.id.

Untuk tahun depan, CAKK berharap proyek-proyek pemerintah bisa kembali bergulir sehingga akan menyerap lebih banyak lagi produksi keramik dalam negeri.

PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) juga memasang target optimistis tahun ini. Emiten produsen kaca dan keramik ini menargetkan pendapatan mencapai Rp 4,1 triliun sampai dengan Rp 4,2 triliun, dengan laba bersih diperkirakan dapat mencapai Rp 525 miliar sampai dengan Rp 550 miliar tahun ini.

Sebagai perbandingan, MLIA membukukan pendapatan senilai Rp 3,73 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 55,08 miliar tahun lalu.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun meyakini, prospek industri kaca tahun ini cukup baik. Dia menilai, sektor properti hingga sektor down stream kaca seperti kaca cermin hingga kaca laminated  akan menopang kinerja MLIA.  Selain itu, sektor konsumer seperti industri minuman yang banyak menggunakan botol juga akan menopang penjualan MLIA.

Baca Juga: Hingga kuartal III, Mulia Industrindo (MLIA) serap 75% anggaran capex tahun ini

Pun demikian dengan industri kaca tahun depan, yang diperkirakan bakal semakin berkilau. “MLIA melihat pasar kaca tahun depan akan terus membaik seiring dengan semakin terkendalinya penanganan Covid-19 di Indonesia dan regional, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga semakin membaik,” terang Henry saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/11).

Hingga September 2021, MLIA membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,19 triliun, tumbuh 18,68% secara year-on-year (yoy). Adapun laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MLIA  melonjak 3.349,21% menjadi Rp 429,74 miliar per kuartal III-2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×