Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Sebelumnya, Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga telah menjelaskan kepada Kontan bahwa tekanan di sektor pertambangan disebabkan oleh penurunan harga batubara.
Baca Juga: Harga Batubara Makin Melemah, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Indika (INDY)
"Kalau sektor komoditas, batubara yang jatuh, hampir semua negatif kecuali Medco karena lebih ke minyak," jelas dia, pekan lalu.
Sebagai gambaran Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 625,56 juta alias naik 9,37% yoy. Sejalan dengan itu, laba Medco juga ikut naik 33,56% menjadi US$ 34,01 juta.
Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hady menjelaskan tekanan harga pada batubara merupakan dampak dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
Baca Juga: Kinerja Grup Astra (ASII) Longsor Terseret Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit
Sebab kondisi tersebut membuat manufaktur di Tiongkok melambat sehingga konsumsi listrik di negara tirai bambu tersebut turun.
"Mengingat Tiongkok masih menjadi importir terbesar batubara di kawasan Asia untuk memenuhi kebutuhan PLTUnya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News