kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Kalbe Farma tumbuh, tapi meleset dari target


Kamis, 29 Maret 2018 / 17:31 WIB
Kinerja Kalbe Farma tumbuh, tapi meleset dari target
ILUSTRASI.


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Meski demikian, pencapaiannya meleset dari target yang dipatok perseroan.

Dalam keterangan resmi, Kamis (29/3), KLBF membukukan penjualan secara grup naik sebesar 4,3% menjadi Rp 20,18 triliun dibandingkan pencapaian 2016 yang sebesar Rp 19,37 triliun. Sebelumnya, perseroan memasang target pertumbuhan penjualan mencapai 8%-10%.

Seluruh divisi KLBF mencatatkan kenaikan penjualan, dengan performa terbesar dicatatkan divisi nutrisi yang memperoleh pendapatan sebesar Rp 6,1 triliun. Sementara, pendapatan divisi kesehatan konsumer meski naik, namun kenaikan sangat kecil, hanya 0,4% menjadi Rp 3,42 triliun dari sebelumnya Rp 3,4 triliun.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF, Bernadus Karmin Winata mengungkapkan, melambatnya capaian penjualan KLBF dan anak usahanya disebabkan kondisi makroekonomi Indonesia yang kurang kondusif, dalam bentuk pelemahan daya beli konsumen. “Ke depan pemulihan kondisi ekonomi dan daya beli diharapkan akan mendorong perbaikan kinerja perseroan,” ujar Bernadus, dalam keterangan resmi.

Laba kotor perseroan tercatat tumbuh 3,4% mencapai Rp 9,81 triliun. Rasio laba kotor terhadap penjualan turun dari 49% menjadi 48,6%. Penurunan ini terjadi akibat bauran produk dan kenaikan biaya produksi. Untuk mempertahankan marjin ke depan, perseroan akan menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk dan program efisiensi operasional.

Sementara, rasio laba usaha mencapai 15,9%, tumbuh 5,1% dibandingkan tahun lalu. Perseroan akan terus mengelola efektivitas penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya, untuk mempertahankan pertumbuhan laba operasional.

Laba bersih KLBF tahun 2017 mencapai Rp 2,4 triliun, tumbuh 4,5% dibandingkan 2016 sejumlah Rp 2,3 triliun. Pertumbuhan laba bersih terutama disokong kenaikan penjualan dan pengendalian biaya pemasaran.

Untuk tahun ini, perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7% sampai 9%, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih di rentang yang sama.

KLBF juga menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Capex akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Salah satunya pabrik di Cikarang, Bekasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×