Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Sekadar informasi, JSMR telah melakukan lima penyesuaian tarif khusus sejak tahun 2023. Tarif baru berlaku di tol Ngawi-Kertosono yang naik 8,1% dari besaran tarif lama, Gempol-Pasuruan naik sekitar 16,7%, Batang-Semarang naik 29,6%, Solo-Ngawi naik sekitar 24,8%, serta Semarang-Solo naik sekitar 21,8%.
Adapun, Farah menyebut, JSMR tengah mempersiapkan enam ruas tol tambahan yang akan menerima penyesuaian tarif.
Daftar tol tersebut adalah Surabaya-Mojokerto yang berkontribusi 3,6% dari pendapatan, Manado-Bitung sekitar 0,4% dari pendapatan, Nusa Dua sekitar 0,8% dari pendapatan, Gempol Pandaan sekitar 1,0% dari pendapatan.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham CTRA, JSMR dan AUTO dari Ajaib Sekuritas untuk Jumat (23/2)
Kemudian Jalan Lingkar Dalam Jakarta yang menyumbang 9,2% dari pendapatan, serta tol Jakarta-Tangerang yang berkontribusi 5,6% dari pendapatan dengan potensi penyesuaian tarif sebesar 6,5-7,0%.
Dengan berbagai faktor tersebut, Farah menilai JSMR masih layak untuk mendapat panggilan Beli, walaupun harga saham telah meningkat lebih dari 10.4% secara year to date (ytd). Farah menyarankan Buy untuk JSMR dengan target harga sebesar Rp 5.800 per saham.
Proyeksi itu mempertimbangkan ekspansi pendapatan JSMR tetap berada pada jalurnya, dengan laba inti JSMR pada tahun 2022-2025 diperkirakan akan tumbuh sebesar 31,2% CAGR. JSMR saat ini diperdagangkan pada 9,4x EV/EBITDA tahun 2024, rata-rata 5 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News