Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume lalu lintas di jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diperkirakan lebih ramai pada akhir tahun. Kinerja emiten pemimpin di sektor jalan tol ini turut didukung oleh penyesuaian tarif tol.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, JSMR secara fundamental masih memiliki bisnis yang solid. Kinerja top line JSMR menunjukkan pertumbuhan progresif.
“Ke depannya juga semestinya tingkat kepadatan jalan tol bisa semakin meningkat karena adanya pemilihan umum dan liburan akhir tahun,” kata Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/10).
Nafan melihat momentum pemilihan umum dan liburan akhir tahun bakal meningkatkan mobilitas jalan tol JSMR. Tidak hanya lalu lintas orang, lalu lintas barang juga diperkirakan bakal lebih ramai melintasi jalan tol seiring prospek perekonomian yang lebih stabil.
Baca Juga: Jalan Tol Terus Bertambah, Cek Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)
Belum lagi, Nafan menambahkan, dompet JSMR berpotensi kian menebal dengan rencana pengoperasian jalan tol baru di tahun ini. Serta, penyesuaian tarif tol akan mendongkrak pendapatan JMSR dalam jangka panjang.
Di tahun 2023 ini, Jasa Marga menargetkan pengoperasian secara fungsional untuk dua ruas jalan tol Jasa Marga Group yaitu Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 (Pamulang-Cinere) sepanjang 3,64 Km. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol JORR yang akan terintegrasi dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 (Sadang-Sukabungah) sepanjang 31,25 km juga ditargetkan dapat beroperasi fungsional di akhir tahun ini dan akan terhubung dengan Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Gibran mengamati, pendapatan tol dari jalan tol baru yang dioperasikan oleh anak perusahaan dan perusahaan patungan JSMR, memang terus bertumbuh. Pada semester I 2022, kontribusi tol baru JSMR sebesar 46,4%, sedangkan pada semester I 2023 kontribusi jalan tol baru meningkat menjadi 47,4%.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Targetkan Tol Serpong-Cinere Beroperasi Penuh Dalam Waktu Dekat
Penyesuaian tarif juga berperan dalam pertumbuhan pendapatan JSMR, yang mengalami peningkatan sebesar 18% secara year on year (YoY) di semester pertama 2023. Jalan tol Jasa Marga Group yang mengalami kenaikan tarif ANTARA LAIN Jalan Tol Pandaan-Malang, Semarang Seksi A,B,C, Kunciran-Serpong, Bogor Ring Road, Balikpapan-Samarinda, Cipularang dan Padaleunyi.
Alhasil, pendapatan kumulatif JSMR mencapai Rp 8,9 triliun atau bertumbuh 18,3% YoY pada paruh pertama tahun ini. Laba bersih turut mengikuti dengan peningkatan sebesar 56% YoY menjadi Rp1,1 triliun.
“Secara keseluruhan, kami puas dengan hasil JSMR pada semester pertama yang seperti kami harapkan,” ungkap Gibran dalam riset 30 Agustus 2023.
Gibran melihat emiten jalan tol pelat merah ini masih memiliki prospek yang bagus ke depannya karena faktor musiman jalan tol bakal lebih sibuk di akhir tahun. Kuartal empat biasanya menyumbangkan kontribusi berkisar 27%-30% terhadap pendapatan tahun berjalan JSMR karena didukung oleh liburan natal dan tahun baru.
Selain itu, JSMR bakal melakukan penyesuaian tarif untuk delapan ruas tol di semester kedua 2023. Teranyar, Jasa Marga menaikkan tarif untuk Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) pada 17 September lalu.
Baca Juga: Jasa Marga Buka Suara Usai Eks Dirut Jadi Tersangka Korupsi Jalan Tol MBZ
Tak kalah penting, rencana JSMR melakukan pemisahan anak usaha (spin off) terhadap Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) melalui private placement antara periode kuartal IV-2023 hingga kuartal I 2024 akan memperkuat fundamental bisnis.
Gibran berujar, walaupun penggalangan dana lewat mekanisme private placement dilakukan pada tingkat premium yakni dua kali dari price to book value (PBV), namun investor strategis diyakini akan tetap tertarik pada upaya JSMR tersebut.
Pertimbangan utamanya karena JTT memiliki potensi pertumbuhan lalu lintas yang lebih tinggi mengingat jalan tol itu terkoneksi dengan jalan tol terpanjang di wilayah Jawa.
“Hal ini akan memperkuat neraca keuangan JSMR dan mendorong pertumbuhan pendapatan dengan memperluas kehadirannya di jalan tol baru,” imbuh Gibran.
Gibran merekomendasikan buy untuk JSMR dengan target harga sebesar Rp 4.450 per saham. Sementara, Nafan melihat secara teknikal JSMR bakal mengalami koreksi jangka pendek sehingga disarankan untuk hold dengan target harga Rp 4.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News