Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
"Permintaan di musim dingin biasanya meningkat, sehingga harga batubara akan membaik dan berdampak positif bagi HRUM," ujar dia, Jumat (8/8).
Setali tiga uang, Nafan juga melihat kebutuhan nikel untuk berbagai industri strategis seperti stainless steel dan baterai kendaraan listrik masih cukup tinggi di pasar global.
Hal ini akan membuat segmen nikel berpeluang kembali berperan penting terhadap pertumbuhan kinerja HRUM pada masa mendatang.
Baca Juga: Harum Energy Siapkan Capex 2025 US$ 315 Juta, Mayoritas untuk Ekspansi Sektor Nikel
Nafan sendiri menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham HRUM.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/8), saham HRUM mengalami koreksi 3,41% ke level Rp 850 per saham. Sejak awal tahun, saham emiten ini telah tergerus 19,81% year to date (ytd).
Selanjutnya: Tiktok Berdayakan Kreator Bangun Ekosistem Digital Kreatif
Menarik Dibaca: VIDA Ingatkan Risiko Simpan Dokumen di Galeri HP, Ini Tips Aman Simpan Dokumen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News